Yudisium PPG Perdana di Kampus 2, Tampung 432 Peserta
BANJARBARU – Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Senin (30/12), melaksanakan Yudisium PPG Dalam Jabatan (Daljab) Batch 1 Tahun 2024.
Istimewanya, kali ini dilangsungkan di Gedung Serbaguna Kampus 2 UIN Antasari, di Banjarbaru. Gedung megah yang dilengkapi tiga videotron besar tersebut menjadi saksi 432 peserta dikukuhkan sebagai guru profesional.
Gedung yang dibangun dengan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) itu mampu menampung seluruh peserta bersama pendamping.
“Gedung ini bisa menampung 1.500 orang,” terang Abdul Farid, S.Sos., salah satu panitia yang juga Kasubbag Perlengkapan dan Pengadaan Barang/Jasa UIN Antasari, saat berbincang dengan Tim Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi (Pushakin).
Sementara itu, Jamaluddin, S.Pd., Gr. peserta yudisiawan asal Kabupaten Tanah Laut, mengakui luasnya gedung ini.
“Alhamdulillah, untuk fasilitas gedung ini cukup luas,” ungkapnya.
Selain mewah, gedung ini juga memiliki lahan parkir luas, sehingga membuat nyaman pengunjung.
“Mewah dan tempat parkir sangat luas,” terang guru yang juga alumnus Pondok Pesantren Darul Ilmi itu.
Menurutnya, area kampus yang jauh dari kebisingan kota, juga dapat dinikmati oleh keluarga peserta yudisium, dengan bisa mengambil tempat di mana saja sesuai keinginan, baik itu di halaman gedung ataupun lainnya.
“Untuk keluarga yang datang juga dapat menikmati keadaan di sekitarnya, karena area cukup luas,” tambah Jamaluddin.
Ia juga merasakan akses jalan yang luas dan lancar, seiring lokasi kampus yang berada di ibu kota baru Provinsi Kalimantan Selatan ini.
“Ternyata akses jalan menuju Gedung Serbaguna UIN Antasari cukup luas, tidak sepadat Banjarmasin,” pungkas guru yang mengajar di Kecamatan Kintap itu.
Selanjutnya, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. mengatakan, yudisium dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kampus 2, mengingat pesertanya cukup banyak, sehingga memerlukan tempat yang besar.
Pertimbangan lain yang disampaikan Rektor, adalah terkait pemanfaatan fasilitas yang sudah dimiliki UIN Antasari, sehingga gedung megah yang telah dibangun bisa maksimal digunakan.
“Kita sebaiknya memanfaatkan fasilitas kampus dibanding menyewa tempat di luar,” tegas Prof. Mujiburrahman.
Menurutnya, pelaksanaan yudisium di kampus, dari sudut pandang pendidikan, dinilai lebih tepat.
“Karena kampus dengan dosen-dosennyalah yang selama ini memberikan pendidikan kepada para peserta didik,” tegas Prof. Mujiburrahman.
Dengan dilaksanakan yudisium di kampus, tambah Rektor, secara tidak langsung juga memberi kesempatan kepada keluarga mahasiswa, untuk melihat kampus tempat anak-anak mereka berkuliah.
(Jam/Fur/Ana)