
Wisuda Sarjana ke-85 dan Pascasarjana ke-55, Rektor: Ambil Peluang Kerja yang Baik dan Halal
BANJARBARU – “Jangan gengsi! Jika ada peluang kerja yang baik dan halal, ambil dan kerjakan!” pesan itu disampaikan Rektor UIN Antasari Prof. Dr. Mujiburrahman, M.A. saat mengisi sambutan pada pelaksanaan wisuda sarjana ke-85 dan wisuda Pascasarjana ke-55 (sesi 2), pada Sabtu (26/4/2025) yang bertempat di Gedung Serbaguna Kampus 2 di Banjarbaru.
Rektor terkesan dengan salah satu mahasiswa internasional asal Malaysia yang berkuliah di UIN Antasari, yang turut di wisuda. Menurutnya, ini patut dijadikan contoh dan teladan bagi generasi muda untuk berani pergi menuntut ilmu meninggalkan zona nyaman bersama orangtua dan keluarga di rumah. Justru dengan pengalaman itu, seseorang akan semakin memahami siapa dirinya sebenarnya.
“Ketika kita pergi menuntut ilmu, kita harus meninggalkan keluarga kita, demi mencari sesuatu yang akan menjadi bekal hidup kita,” ujar Rektor memotivasi para wisudawan.
“Kadangkala kita harus berkelana menjalani hidup yang penuh pengalaman, untuk akhirnya kita memahami siapa diri kita sebenarnya,” tambahnya.
Ia menegaskan, UIN Antasari selalu siap untuk memberikan layanan dan pendidikan yang terbaik, agar para alumni benar-benar menjadi orang-orang tangguh yang siap kembali ke kehidupan di masyarakat luas.
“Kami di UIN Antasari bertugas agar para alumni tangguh dan sanggup menjalani hidup,” tegas Prof. Dr. Mujiburrahman, M.A.
Dalam dunia yang terus berkembang dan berubah, kemampuan dan kemauan untuk terus belajar merupakan bekal yang penting agar tidak tergilas oleh kemajuan zaman yang tak bisa dibendung. Karena itu, Rektor berharap, para wisudawan/wati yang telah dibekali dengan ilmu yang cukup akan sanggup menjalani realita kehidupan.
“Orang yang buta huruf di masa depan bukan orang yang tidak pandai baca tulis, tetapi orang yang tidak mau terus menerus belajar,” terangnya mengutip perkatan Alvin Toffler.

Untuk memberikan layanan terbaik kepada para wisudawan/wati dan keluarganya, UIN Antasari melaksanakan wisuda dua sesi, pagi dan siang, di setiap pelaksanaan wisuda. Hal ini dilakukan atas pertimbangan kapasitas gedung agar kedua orangtua atau sanak famili wisudawan/wati bisa menyaksikan dan mendampingi secara langsung anak-anak mereka yang di wisuda. (Jam/Ana/Ami)