UIN Antasari Perkuat Penelitian di Bidang Gender, Disabilitas, Inklusi, dan Kekerasan Seksual
BANJARMASIN – Para dosen dari berbagai bidang ilmu baik perempuan maupun laki-laki, termasuk para mahasiswa, diundang hadir di Aula Zafry Zamzam, guna bersama memperkuat teori dan metodologi penelitian gender equality, disability, and social inclusion (GEDSI).
Kegiatan ini digelar Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, melalui Pusat Studi Gender, Anak, dan Disabilitas pimpinan Dr. Hj. Norlaila, M.Ag., M.Pd., di lantai 3 gedung rektorat kampus 1, Selasa (26/09/2023).
Hadir membuka acara adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., yang menyambut semangat dengan adanya program ini.
“Usai penguatan teori dan metodologi penelitian ini, para dosen dan mahasiswa bisa menindaklanjutinya di lapangan, meneliti berbagai tempat termasuk lembaga pendidikan, apakah sudah dengan baik menerapkan GEDSI atau belum,” ajaknya.
Dengan aksi tersebut, Wakil Rektor berharap, UIN Antasari bisa makin berkontribusi bagi kemajuan pembangunan masyarakat, dengan mengawal penerapan kesetaraan gender, inklusi sosial, serta penanganan dan pencegahan kekerasan seksual.
Adapun narasumber yang dihadirkan hari ini adalah Dr. Hj. Yulia Qamariyanti, S.H., M.Hum., Ketua Pemberi Bantuan Hukum Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum untuk Wanita dan Keluarga Kalimantan Selatan. Dalam sesinya, dibawakan materi Strategi dan Peningkatan Sensivitas GEDSI dalam Pendidikan.
Berikutnya ada Lena Hanifah, S.H., LL.M., Ph.D., Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Universitas Lambung Mangkurat, dengan materi “Penguatan Metodologi Penelitian PPKS”.
(Fur/Ali)
