Tindak Lanjuti Aspirasi Masyarakat Papagaran, Mahasiswa KKN Tahap 2 2023/2024 Latih Pengurusan Jenazah

HULU SUNGAI TENGAH – Semangat mahasiswa kuliah kerja nyata Tahap 2 Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 di Dusun Papagaran Desa Patikalain untuk melakukan pengabdian, bukan hanya tercermin dari cara mereka berbaur, namun juga terlihat dari aksi langsung, seperti menjalankan program berdasarkan pada permasalahan yang terjadi di masyarakat.

Melalui komitmen untuk memberikan manfaat nyata, serta kesadaran akan adanya ketidaksetaraan akses terhadap sumber daya dan pengetahuan yang diperlukan warga mualaf untuk mengurus jenazah, maka kelompok KKN yang beranggotakan Abdul Bari, Amelia Fatmawati, Muhammad Fauzi, Rahmina Zuraida Shalehah, Nur Amanatul Mawaddah, dan Syamsyyatul Jannah, bersama dengan Ustaz Fathurrahim, menjalankan sebuah program pelatihan pengurusan jenazah, untuk memberdayakan warga mualaf dengan keterampilan yang mereka butuhkan, mulai dari memandikan, mengkafani, hingga mensalatkan.

Pentingnya memberikan pemahaman dan keterampilan kepada warga mualaf terkait pengurusan jenazah dalam agama Islam, menjadi pendorong utama dalam pelaksanaan pelatihan ini.

“Program ini berdasarkan pada keluhan warga Dusun Papagaran yang harus meminta bantuan ustaz atau guru yang jauh dari lokasi dusun apabila ada warga muslim yang meninggal.  Kami semua berharap pelatihan ini dapat menjadikan warga mualaf Dusun Papagaran lebih mandiri dalam mengurus jenazah,” ungkap Abdul Bari, Ketua Kelompok KKN Tahap 2 2023/2024 Dusun Papagaran Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Program ini akan dilaksanakan empat pertemuan dan telah terlaksana dua pertemuan. Pada pertemuan pertama di hari Kamis (19/10), peserta diberikan pemaparan secara teori terkait pengurusan jenazah. Adapun pada pertemuan kedua di pekan berikutnya (26/10), melibatkan praktik pengkafanan jenazah.

Didampingi Ustaz Fathurrahim dan mahasiswa KKN, warga memperhatikan secara langsung tata cara mengkafani jenazah, mulai dari cara mengukur, menggunting, hingga mengikat jenazah. Hal ini memberikan pengalaman nyata terhadap teori yang telah diberikan di pertemuan sebelumnya.

Warga mualaf Dusun Papagaran terlihat antusias mengikuti pelatihan ini, dan berterima kasih akan adanya program yang digagas oleh mahasiswa KKN.

“Diberikannya pembelajaran tentang tata cara pengurusan jenazah ini sangat bagus, karena sangat membantu kami agar nanti dapat melaksanakan fardu kifayah tanpa menunggu bantuan yang jauh,” ungkap Handiansyah, warga mualaf Dusun Papagaran, Senin (30/10/).

Adapun pada pertemuan selanjutnya, akan diperlihatkan praktik memandikan dan mensalatkan jenazah. Program ini bukan hanya memberikan pengalaman kepada warga, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan antara warga desa dan mahasiswa KKN. Program pelatihan jenazah ini merupakan contoh konkret bentuk pengalaman tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian dan pengajaran.

Seperti diketahui, KKN ini dilangsungkan satu bulan, yang mulai berdatangan sejak 13 Oktober lalu. Total 133 desa yang ditempati di 7 kabupaten se-Kalimantan Selatan, melibatkan 792 mahasiswa.

---

Penulis: Amelia Fatmawati

Dosen Pembimbing Lapangan: Drs. H. Muhammad Yuseran, M.Pd.

Penyunting: Tim Humas