Tiga yang Unik di UIN Antasari
Pidato Rektor saat Asesmen Lapangan Akreditasi Perguruan Tinggi
Selasa, 12 November 2024
Mujiburrahman
Hadirin dan hadirat sekalian.
Menurut Statuta 2017, Visi UIN Antasari Banjarmasin adalah “Menjadi Universitas yang Unggul dan Berakhlak”. Kami kemudian menerjemahkan visi ini menjadi “Unggul dalam Keilmuan” dan “Berakhlak dalam Kepribadian”.
Unggul dalam keilmuan itu mencakup empat pilar filosofi keilmuan, yaitu: (1) integrasi ilmu, (2) integrasi Islam dan kebangsaan, (3) berbasis lokal dan (4) berwawasan global.
Sedangkan Berakhlak dalam Kepribadian mencakup (1) Menanamkan nilai-nilai budi pekerti yang luhur, membentuk karakter dan keterampilan mahasiswa; (2) Melaksanakan tata kelola modern yang efektif dan efisien, bersih dari korupsi dan melayani publik dengan baik (Zona Integritas).
Dalam kesempatan yang singkat ini, izinkan saya hanya menyoroti tiga hal yang kiranya unik di UIN Antasari.
Pertama, Mengapa Berbasis Lokal-Berwawasan Global? UIN itu ada di mana-mana, dan mirip satu sama lain. Namun, ada pula yang unik dan khas, yaitu laterbelakang budaya dan lokasi di mana UIN berada. UIN Antasari berada di Kalimantan Selatan, yang penduduknya mayoritas suku Banjar, suku terbesar ke-10 di Indonesia, dan suku terbesar di Kalimantan. Banyak ulama besar lahir di daerah ini, dan yang paling terkenal adalah Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Menurut statistik, hampir semua orang Banjar, yakni 99,55 persen, beragama Islam. Karena itu, “Islam dan Budaya Banjar” kami jadikan mata kuliah wajib dalam Kurikulum baru 2022 dan penyempurnaannya pada 2024. Pada 25 Februari 2021, kami meresmikan Banjar Corner dan Melayu Corner di Perpustakaan Kampus 1. Corner ini menyimpan banyak manuskrip para ulama Banjar, karya-karya mereka yang telah dicetak, serta hasil-hasil penelitian yang relevan.
Kami juga menerjemahkan Alqur’an ke bahasa Banjar, yang semula adalah proyek Litbang Kemenag RI berkerjasama dengan kami pada 2016-2017. Namun, karena masih terdapat berbagai kekurangan, terjemahan itu kami revisi dan terbitkan ulang pada 2021 dengan sampul dan ornamen khas Banjar, yang diambil dari rumah adat Banjar dan kain sasirangan.
Kami juga menerbitkan riwayat singkat ulama-ulama Banjar. Tahun ini kami akan menerbitkan versi terjemahannya ke bahasa Arab dan Inggris. Untuk penghalusan bahasa Arabnya, kami bekerjasama dengan Markaz al-Buhûts wa al-Tawâshul al-Ma’rifi, di Riyadh. Ini adalah langkah kami agar kajian lokal dikenal di tingkat internasional. Banyak pula karya dosen kami tentang budaya Banjar yang diterbitkan di jurnal internasional bereputasi ataupun berupa buku. Banjar Corner ini seringkali dikunjungi tamu-tamu dari dalam dan luar negeri. Kami juga meluncurkan Podcast ‘Banjar dan Melayu’ melalui channel Youtube UIN Antasari. Layanan Podcast ini dirintis pada 2022 dan terus berkembang hingga sekarang.
Perhatian yang besar pada kajian lokal tentu tidak boleh membuat kami seperti katak dalam tempurung, jago dalam kandang. Karena itu, kami membuka diri dan aktif membangun kerjasama internasional. Konferensi dan seminar internasional makin sering kami laksanakan, baik yang daring ataupun luring. Ada pula kuliah-kuliah tamu dengan pembicara luar negeri. Sebagian mereka juga diminta mengisi Podcast kami. Kami juga bekerjasama dengan akademisi dan lembaga luar negeri dalam penelitian, publikasi dan pengabdian kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaan kegiatan internasional itu, kami tidak hanya melibatkan dosen, tetapi juga mahasiswa. Kami mengirim KKN ke Sarawak Malaysia, ke Thailand Selatan, dan KKN-PPL ke Arab Saudi. Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF), forum tahunan untuk mahasiswa S-1 di Borneo yang dirintis sejak 2016, juga sangat banyak melibatkan mahasiswa.
Para dosen kami juga belajar ke luar negeri. Ada yang ke Amerika Serikat, Kanada, Australia, Belanda, Inggris dan Perancis. Ada pula yang alumni Timur Tengah seperti dari al-Azhar Mesir, Universitas Islam Madinah, Libya, Al-Jazair dan Yaman.
Selain itu, banyak warga negara asing yang kuliah di UIN Antasari. Saat ini jumlah mereka mencapai 58 orang. Uniknya, hampir semua mereka itu kuliah dengan beasiswa dari negara mereka sendiri.
Kedua, mengapa pembinaan karier terintegrasi? Kala UIN bermula, ada kekhawatiran bahwa kajian ilmu-ilmu keislaman perlahan akan ditinggalkan orang. Ada pula kekhawatiran warna keislaman pendidikan di UIN lambat laun akan pudar. Ada lagi kegelisahan tentang para mahasiswa yang tidak memiliki cita-cita yang jelas. Tak sedikit pula mahasiswa yang berlarut-larut, tidak selesai tepat waktu. Dan, adapula keresahan bahwa setelah tamat kuliah, alumni kebingungan mencari pekerjaan.
Salah satu langkah yang kami ambil adalah pembinaan mahasiswa di asrama. Untuk menjaga kajian keislaman tetap kuat, kami mengembangkan Program Khusus Ulama (PKU). UIN tetap memproduksi ulama sebagai core business-nya. Program ini ada di Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan Fakultas Syariah. Mereka diberi beasiswa dan tinggal di asrama. Mereka dikader untuk menjadi ulama yang berwawasan luas dan terbuka.
Selain itu, sejak 2018 hingga kini, semua mahasiswa baru UIN Antasari wajib masuk pembinaan asrama, selama dua sampai empat bulan. Visi Asrama adalah “menjadi pusat pembinaan integrasi ilmu dan amal.” Di sini mahasiswa diberi wawasan tentang dasar-dasar ilmu keislaman dan praktik ibadah, yang diharapkan membentuk karakternya.
Di asrama, mahasiswa juga dimotivasi untuk meraih sukses melalui dua program yang kami desain sendiri: “Setting Goal” dan “Success Story”. Setting Goal adalah pelatihan yang didesain untuk menggali cita-cita tiap mahasiswa, lalu bagaimana dia menyusun rencana agar bisa meraih cita-cita tersebut. Success Story adalah program talk show, menghadirkan alumni yang sukses untuk berbagi pengalaman, dan mahasiswa diharapkan mendapatkan inspirasi serta membuat rencana tindakan untuk dirinya sendiri.
Kami juga membuat alat tes yang diberi nama ADAB (Aplikasi Deteksi Akhlak dan Bakat). Alat ini telah diujicobakan sampai memenuhi standar ilmiah. Alat psikotes ini diintegrasikan ke dalam aplikasi elektronik, sehingga bisa diakses langsung melalui ponsel, dan hasilnya juga secara otomatis bisa diketahui. ADAB diluncurkan pada 19 November 2021. Sejak itu, kami mewajibkan mahasiswa mengikuti tes ini. Hasil tes ADAB merupakan peta umum tentang potensi bakat-minat dan karakter seseorang.
Pembinaan karier mahasiswa secara khusus dikelola oleh Unit Pengembangan Kewirausahaan dan Karier (UPKK). Tes ADAB tadi dikelola oleh UPKK. Kegiatan UPKK adalah layanan pengembangan potensi diri di luar kurikulum prodi dan kegiatan Organisasi Kemahasiswaan.
Layanan pengembangan karier ini ada yang dilaksanakan oleh UPKK sendiri dan ada pula yang bekerjasama dengan pihak luar seperti BNSP dan BLK. Layanan ini tidak hanya diberikan kepada mahasiswa, tetapi juga kepada alumni hingga tiga tahun setelah mereka tamat.
Ada beberapa indikator yang menunjukkan capaian dari pembinaan karier ini. Jumlah mahasiswa yang lulus tepat waktu meningkat drastis dalam tiga tahun terakhir. Jumlah alumni yang mendapatkan kerja dalam masa tunggu 3 hingga 6 bulan meningkat. Jumlah alumni yang bekerja sesuai dengan keahlian mereka juga meningkat.
Ketiga, mengapa Zona Integritas? Pada Desember 2017, UIN Antasari menerima penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari Kemenpan-RB. Kami adalah UIN pertama di Indonesia yang mendapatkannya. Namun sebenarnya, predikat ini hanyalah awal dari upaya kami untuk terus-menerus menjaga integritas dan tata kelola yang baik. Praktik-praktik pungutan yang tidak berdasarkan aturan kami hentikan. Transaksi keuangan sebisa mungkin serba non-tunai. Pembayaran UKT dan pembiayaan lainnya wajib melalui sistem host to host. Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) kami tingkatkan. Penggunaan dana konsumsi, ATK dan perjalanan dinas lebih dikontrol. Proyek-proyek konstruksi didampingi oleh BPKP. Semua pejabat wajib menandatangani Pakta Integritas, yang isinya dibacakan terlebih dahulu. Sistem penghargaan dan hukuman, juga kami terapkan.
Banyak lembaga lain yang datang untuk studi tiru WBK ke UIN Antasari, seperti Kantor Imigrasi Banjarmasin, UIN Sumatra Utara, IAIN Kediri, UIN Padang hingga UIN Jakarta.
Setiap tahun, status WBK ini rutin dievaluasi oleh Inspektorat Jenderal. Alhamdulillah, selama 7 tahun, kami dapat mempertahankannya. Tahun 2024 ini, akhirnya kami dinominasikan oleh Irjen Kemenag RI, sebagai satu-satunya PTKIN, untuk dinilai kelayakannya oleh Kemenpan-RB meraih Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Dalam rangka pelayanan yang lebih baik itulah, sesuai kebutuhan zaman, kami mengembangkan berbagai layanan digital, seperti Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), E-voting untuk pemilwa, penilaian BKD secara daring, aplikasi Siyaha, untuk layanan pelatihan bahasa asing, dan aplikasi Mutu Kemahasiswaan yang memudahkan pendataan prestasi mahasiswa secara daring. Berbagai E-Resources juga disediakan oleh perpustakaan kami.
Yang kiranya paling terasa adalah perubahan layanan administrasi dari luring menjadi daring. Pada 9 Maret 2022, kami meluncurkan layanan ini dengan nama SalamAntasari. Dengan sarana ini, civitas akademika bahkan publik dapat mengakses layanan secara daring. Tercatat, lebih dari 1000 layanan adinistratif per-minggu melalui aplikasi ini.
Selain yang daring, ada pula yang luring, yang populer disebut PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Jika Anda masuk ke Kampus 1 di Banjarmasin, maka gedung pertama tiga lantai di sebelah kiri adalah tempatnya. Gedung ini diresmikan pada 5 Januari 2021. Layanan PTSP terletak di lantai 1. Di sana tersedia komputer layar sentuh yang bisa digunakan untuk mencari informasi yang diperlukan dan mengambil nomor antrean. Ada pula tempat duduk yang nyaman untuk para tamu.
Motto kami adalah “Melayani Lebih Baik, Lebih Baik Melayani”.
Harus kami akui, masih banyak yang perlu dibenahi, dan masih banyak pula cita-cita yang ingin diwujudkan. Paling tidak, ada tiga tantangan yang harus direspon saat ini, yaitu revolusi digital, perubahan iklim, dan posisi IKN yang berada di provinsi tetangga.
Karena itu, pada 2025-2029 nanti, kami bercita-cita akan terus mengembangkan UIN Antasari secara fisik, kelembagaan dan akademik. Kami berharap prodi-prodi baru dan fakultas baru akan dibuka. Tahun lalu kami membuka empat prodi baru. Tahun 2024 ini, kami menyiapkan tujuh prodi baru. Secara fisik, pada 2020-2022, kami telah membangun 10 gedung dan satu kolam retensi di Kampus 2. Kemudian, pada 2023 kemarin, kami telah merancang Master Plan baru untuk Kampus 2, yang didesain menjadi Kampus Hijau. Dengan lahan sekitar 72 hektar, Kampus 2 ini akan dibagi menjadi tiga zona besar: zona komersial, zona akademik, dan zona tempat tinggal, olahraga/rekreasi.
Hadirin dan hadirat sekalian.
Secara konseptual unggul itu bisa the best, the first atau the only. Namun, jika direnungkan lebih dalam, hanya Allah-lah yang the first, the best dan the only. Allah itu yang pertama, yang terbaik, dan satu-satunya. Dia-lah yang Maha Sempurna. Kita manusia, termasuk UIN Antasari, tidak akan pernah sempurna.
Namun, seperti ditulis oleh Dee Lestari dalam cerpen “Filosofi Kopi”: Hidup ini memang tidak sempurna, tetapi sangat layak untuk dinikmati dan disyukuri.
Seiring dengan itu saya katakan: UIN Antasari memang tidak sempurna, namun sangat layak untuk diapresiasi oleh para asesor yang baik hati.
Demikian dari saya. Salah dan khilaf mohon dimaafkan.
