Ternyata Masih Banyak Anak Desa Kurang Lancar Membaca, Mahasiswa KKN pun Berikan Les Gratis Sampai Malam Hari

HULU SUNGAI TENGAH – Pimpinan UIN Antasari Banjarmasin yang diwakili Ketua Satuan Pengawas Internal Raden Yani Gusriani, S.E., M.M., dan Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang diwakili Pusat Penerbitan, Rumah Jurnal, dan Hak Kekayaan Intelektual, yakni Dr. Siti Muflichah, M.Ag., M.Ed. (koordinator) beserta dua anggota (Yokke Andini, S.S., M.Pd. dan Noor Hasanah, S.Pd.I., M.A.), memonitor penutupan program KKN Tematik Tahap 2 Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, 11–12 November 2023.

Ada tiga desa yang menjadi tujuan, yaitu Batu Tunggal, Batu Hayam Makmur, dan Timan (Murung B). Dalam pemantauan ini, pihak pimpinan UIN Antasari menemukan beberapa kemajuan program KKN, di antaranya mahasiswa mampu menjadi guru sementara di tiga desa tersebut, dan menjadi katalisator untuk perkembangan desa.

“Misalnya ketika mahasiswa menyampaikan kondisi terkini pendidikan dasar di wilayah terdekat, dengan keterbatasan guru dan motivasi murid yang rendah, mahasiswa mencoba untuk aktif di pembelajaran di SD dan melakukan pendekatan personal kepada murid tersebut,” urai Dr. Siti Muflichah, M.Ag., M.Ed. kepada Humas, Rabu (15/11/2023).

Selain rendahnya motivasi, kasus literasi juga menjadi fokus mahasiswa. Mahasiswa kemudian membantu sebagian murid SD yang belum lancar membaca, dan memberikan bantuan bimbingan belajar di sore serta malam hari.

“Mahasiswa juga peduli dengan kondisi lingkungan hidup di mana mereka tinggal, terutama dengan masalah sampah yang belum ada TPAnya.  Mahasiswa menjadi penghubung dengan pemerintah lokal mengenai sampah, serta memotivasi pemuda setempat untuk tetap menjaga lingkungan, di antaranya tidak membuang sampah sembarangan,” jelas perwakilan Pimpinan LP2M tersebut.

Adapun usul yang ditampung dalam kegiatan kali ini, agar program penempatan KKN nanti lebih diperbanyak ke lokasi yang jauh dari perkotaan, dan menyarankan perpanjangan waktu menjadi 2 bulan untuk optimalisasi pelaksanaan program kerja.

Kegiatan KKN Tahap 2 ini pun resmi ditutup, usai berlangsung satu bulan. Total ada 133 desa ditempati di 7 kabupaten se-Kalimantan Selatan, melibatkan 792 mahasiswa.

(Laporan Tim Monitor)