Tak Dapat Bantuan APBN, 8 Kabupaten/Kota Tanda Tangani PKS Dukungan APBD untuk PPG Daljab Batch 1 2024

BANJARMASIN – 8 perwakilan kabupaten/kota se-Kalimantan Selatan, menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan (Daljab) Batch 1 Tahun 2024, bersama Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Antasari.

Kesepakatan ini berlangsung di Aula Zafry Zamzam, Lantai 3 Rektorat Kampus 1, Jumat (12/07). Adapun daerah yang memberikan dukungan APBD-nya untuk pelaksanaan tahun ini adalah Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu (Tanbu), Hulu sungai Utara, Balangan, Kotabaru, Kota Banjarmasin, dan Banjarbaru.

Kepala Dinas Pendidikan Tanbu Amiludin, S.Pd., M.M., mengaku berterima kasih kepada UIN Antasari yang melaksanakan PPG tahun ini, sehingga para guru tidak perlu jauh mengikuti pendidikan profesi. Apalagi di penyelenggaraan sebelumnya, para tenaga kependidikan harus berangkat ke provinsi tetangga, yang cukup menghabiskan waktu dan biaya.

“Kami juga menyampaikan kesediaan kami mendukung pelaksanaan PPG ini di UIN Antasari, sepanjang memang untuk kepentingan guru-guru kami di Tanah Bumbu,” tegasnya saat memberikan sambutan.

Dalam laporan Ketua LPTK UIN Antasari Dr. H. Hamdan, M.Pd., ada 421 peserta yang mengikuti pendidikan tahun ini. Ia pun bersyukur para guru tersebut bisa mengikuti PPG dari bantuan APBD, seiring tidak adanya dukungan dari APBN untuk 2024.

“Terima kasih banyak bapak/ibu sekalian dari 8 kabupaten/kota ini sudah menganggarkan bantuan untuk pendidikan profesi guru,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. menegaskan, pendidikan ini penting dilangsungkan, sebagai salah satu upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karena lahirnya sumber daya manusia berkualitas, tentu ditunjang pula oleh para guru berkualitas.

“Ibu kota negara mau pindah ke sini, kalau kita tidak segera berbenah, dikhawatirkan kita tidak bisa bersaing,” ungkapnya.

Rektor pun menekankan, bahwa keseriusan ingin memajukan Indonesia, salah satunya bisa dimulai dengan serius membantu para guru agar hidup layak. Karena dengan penguatan kesejahteraan mereka, para guru tidak akan lagi disibukkan dengan pencarian pekerjaan sampingan.

“Kalau kita ingin para guru serius mendidik, janganlah sampai mereka hidup sengsara dengan mencari pekerjaan tambahan di sana sini,” tegasnya.

Rektor berharap lewat bersinergi, tantangan berat masa depan bisa dilewati bersama, sebagai proyek jangka panjang demi kebaikan anak cucu bangsa.

Rencananya, para peserta PPG akan menjalani pendidikan selama 4 bulan, meliputi pendalaman materi, pengembangan perangkat pembelajaran, induksi, ujian komprehensif, hingga magang.

(Fur/Ana)