Subuh-Subuh Mengantar Anak dari Kampung Durian, Tholhah: Anak Saya Bertekad Kuliah di UIN Antasari
BANJARMASIN – Udara pagi di hari Sabtu (17/8/2024) masih terasa dingin. Burung-burung saling menyapa di ujung dahan kasturi tua. Sementara lalu lalang terasa begitu ramai di jalan Kampus 1. Keramaian berasal dari kendaraan roda 2 maupun 4 yang datang dan pergi mengantarkan mahasiswa baru, guna mengikuti upacara pembukaan Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK).
Di bawah pohon kasturi, seorang lelaki dengan jaket merah memandangi keramaian lalu lalang mahasiswa. Sarung dan peci yang dikenakannya seolah menandakan dia baru selesai melaksanakan salat Subuh, untuk kemudian berangkat pagi-pagi ke Banjarmasin. Sebuah motor terparkir tidak jauh darinya. Senyum manis tersungging dari bibirnya saat Tim Pushakin datang menyapa.
“Berasal dari Bi’ih,” jawab Tholhah ketika ditanya.
Desa tersebut terkenal dengan julukan Kampung Durian, berada di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, berjarak sekitar 60 kilometer dari Kampus 1.
“Demi keselamatan anak, saya antar sendiri,” ujar Tholhah.
Ia menceritakan, anaknya sangat ingin melanjutkan pendidikan ke UIN Antasari. Walaupun bukan berasal dari keluarga mampu, namun ia berjuang dan berusaha agar anaknya bisa berkuliah, agar suatu saat nanti bisa mengangkat martabat keluarga.
“Harapan saya biar di kemudian hari anak saya bisa lebih baik dari saya yang tidak pernah berkuliah,” harapnya yang disampaikan kepada Tim Pushakin.
Untuk biaya mendaftar kuliah anaknya, Tholhah menjual sebagian hasil panen. Kini, anaknya pun terpilih menjadi mahasiswi baru di Program Studi Pendidikan Matematika.
“Anak pertama mau banget kuliah, akhirnya diperjuangkan,” ujar ayah dari Nur Husna Audiah itu.
Ia mengaku sehari-hari bekerja sebagai petani, membantu menggarap lahan milik orang. Jika tidak sedang di sawah, Tholhah mencari nafkah dengan mencoba menangkap ikan di sungai, hingga menyadap pohon karet.
“Untuk Nur Husna Audiah, semoga sukses berkuliah di UIN Antasari dan tercapai cita,” doa Noor Hasanah, MA., Koordinator Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi (Pushakin) mengakhiri.
(Jam/Fur/Ana)
