Studium Generale 2024 FUH UIN Antasari Diisi Narasumber Guru Besar Filsafat UGM dan Sosialisasi BNNK Banjarmasin
BANJARMASIN – Selasa (10/9/2024) pagi, rintik hujan mengguyur Kota Banjarmasin belum sepenuhnya reda. Mentari masih malu-malu memancarkan sinarnya. Suasana Auditorium Mastur Jahri Kampus 1 ramai oleh ratusan mahasiswa/i serta para dosen FUH (Fakultas Ushuluddin dan Humaniora). Mereka memadati ruangan sampai ke lantai 2.
Antusias hadirin mengikuti studium generale yang dimotori FUH UIN Antasari ini, dalam rangka pembukaan kuliah semester ganjil tahun akademik 2024/2025, dan juga sosialisasi dari BNN terkait bahaya penyalahgunaan narkoba.
Dekan Dr. Dzikri Nirwana, M.Ag. dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini bukan hal baru, karena sudah menjadi tradisi rutin di setiap awal tahun akademik.
“Tujuannya untuk memberikan kemaslahatan bagi civitas academica, khususnya mahasiswa baru yang akan memulai perkuliahan,” tandasnya.
Bukan hanya bermanfaat bagi mahasiswa baru, studium generale ini tegas Dekan, juga sangat berguna bagi mahasiswa lama yang akan kembali aktif berkuliah.
“Bagi mahasiswa lama merupakan penyegaran untuk kembali belajar setelah sekian lama berlibur,” ujarnya.
Studium generale yang mengusung tema “Fungsi Kritik Filsafat dalam Konteks Peradaban Masyarakat Teknologis” ini, mendatangkan narasumber Prof. Drs. M. Mukhtasar Syamsuddin, M.Hum., Ph.D. of Arts. dari Yogyakarta.
Selain itu, juga dilaksanakan sosialisasi oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Banjarmasin Kombes Wuryantono, S.I.K., M.H.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat dua materi yang sangat penting, materi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan materi tentang kefilsafatan,” pungkas Dr. Dzikri.
Dalam kesempatannya, Kepala BNNK turut memotivasi para mahasiswa, agar senantiasa hidup sehat dan berprestasi.
“Salam sehat tanpa narkoba,” ucapnya saat meneriakkan yel-yel penuh semangat, ketika memberikan sosialisasi di hadapan civitas academica FUH UIN Antasari.
Kombes Wuryantono menjelaskan, narkotika merupakan zat yang sangat berbahaya dan peredarannya tanpa izin merupakan kejahatan lintas negara yang melibatkan penjahat terorganisir.
“Dilakukan oleh satu negara, namun berdampak kepada negara-negara lain,” paparnya.
Kepala BNNK menambahkan, bahaya penyalahgunaan narkoba saat ini bukan hanya mengancam laki-laki, namun juga perempuan.
“Penyalahgunaan narkotika didominasi oleh laki-laki, namun hampir sama penggunaannya oleh perempuan, khususnya obat amfetamin,” terang Kombes Wuryantono.
Berikutnya, Prof. Mukhtasar memotivasi seluruh mahasiswa agar serius dalam mendalami filsafat, karena induk dari segala ilmu, dan telah banyak alumni dari FUH yang diperhitungkan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Banyak bukti yang menunjukan alumni FUH sangat menentukan, baik di lokal maupun internasional,” urai Guru Besar Filsafat Universitas Gajah Mada tersebut.
Sebelumnya, juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara UIN Antasari dengan BNNK Banjarmasin, dan dengan BNNK Banjarbaru.
(Jam/Fur/Ana)
