Satu-Satunya di PTKIN, UIN Antasari Usulkan Program Studi Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia
BANJARMASIN – Baru satu-satunya di Indonesia, itulah yang menggambarkan Program Studi (Prodi) Sarjana Sains Analitik dan Instrumentasi Kimia. Prodi yang berada di bawah naungan Departemen Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini menjadi yang pertama sejak dibuka 2022 silam. Melihat adanya peluang tersebut, Universitas Islam Negeri Antasari berniat untuk ikut membuka program serupa, yang jika terwujud, akan menambah daftar prodi bernuansa sains dan teknologi di lingkungan UIN Antasari, dan akan menjadi satu-satunya di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.
Usaha yang dilakukan, salah satunya dengan menyelenggarakan lokakarya. Panitia yang berasal dari tim khusus bentukan Rektor, berhasil mendatangkan salah seorang pionir, yakni Prof. Dr.rer.nat. Fredy Kurniawan, M.Si., Guru Besar Kimia yang sekarang ini menjabat sebagai Kepala Departemen Kimia Fakultas Sains dan Analitika Data ITS.
Hadir dalam pertemuan ini perwakilan Rektor UIN Antasari, yaitu Dr. H. Muhdi, M.Ag. (Koordinator Pusat Manajemen Kurikulum dan Integrasi Ilmu), untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara.
“Kita sangat senang sekali dengan akan hadirnya prodi baru di UIN Antasari. Terlebih lagi, merupakan prodi umum, yang diharapkan integrasi ilmu di kampus kita akan lebih terlihat,” ungkapnya, di Aula Gedung Fakultas Syariah, Senin (23/12/2024).
Dr. Muhdi menerangkan, kegiatan ini merupakan bagian dari persyaratan yang harus dilakukan, sebelum nantinya mengirimkan dokumen lengkap untuk usulan prodi baru kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI.
Dalam paparannya, Prof. Fredy menjelaskan, prodi ini merupakan pengembangan dari Program Studi Kimia atau perkembangan dari rumpun keilmuan kimia.
“Prodi ini menitikberatkan pada ilmu kimia analitik,” jelasnya.
Lulusan S-3 Regensburg University (Jerman) ini kemudian meninjau susunan kurikulum yang sudah dipersiapkan tim khusus dari UIN Antasari. Beberapa komentar dilontarkan, sambil memberikan masukan agar dapat ditindaklanjuti.
Para peserta yang hadir juga ikut memberikan saran. Mereka datang dari berbagai kalangan, di antaranya adalah dosen di bidang matematika, dosen ilmu pengetahuan alam, praktisi, dan pemangku kepentingan terkait seperti Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Banjarbaru, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan, serta PT Geotenviro Teknindo Nusantara.
Panitia pelaksana berharap, dengan akan munculnya prodi seperti ini, UIN Antasari nantinya akan bisa mencetak sarjana-sarjana yang memiliki kemampuan di bidang sains dan teknologi.
Penulis: Iqbal Haitami, S.T., M.Eng.
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi