Rusdiansyah Bawakan Disertasi tentang MTQ, Penguji: Hampir Sempurna!
BANJARMASIN – Rusdiansyah, Mahasiswa S-3 Pendidikan Agama Islam UIN Antasari menuai apresiasi, setelah sukses membawakan disertasi berjudul Dinamika Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Implikasinya terhadap Pendidikan Al-Qur’an di Kalimantan Selatan, saat ujian promosi doktor di Aula Lantai II Gedung Pascasarjana Kampus 1, Selasa siang (20/02/2024).
Dalam kajiannya, Rusdiansyah menguraikan sejarah pelaksanaaan MTQ di Kalsel serta keterkaitan antara tradisi Banjar dengan kegiatan tersebut. Perkembangan tradisi memuliakan Al-Qur’an yang lekat dimiliki masyarakat Banjar melatarbelakangi diadakannya MTQ, yang dalam sejarahnya telah dilaksanakan sejak tahun 1968.
Tertulis dalam disertasinya, Rusdiansyah memandang MTQ sebagai media dakwah sekaligus media mengembangkan Pendidikan Al-Qur’an. Menurutnya, pengenalan metode membaca tilawah di era sekarang dapat memengaruhi cara belajar anak, keseriusannya, dan kualitas bacaan.
“Lagu-lagu tilawah itu dijadikan sebagai motivasi untuk lebih mempelajari Al-Qur`an,” ujar Dosen Universitas Lambung Mangkurat tersebut dalam pemaparannya.
Disertasi ini diuji 7 oleh penguji yang dipimpin Prof. Zulfa Jamalie, S.Ag., M.Pd., Dr. Hj. Mila Hasanah, M.Ag. (penguji utama), Dr. H. Surawardi, M.Ag. (penguji), Dr. Drs. H. Juraidi, M.A. (penguji eksternal), Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag. (penguji), Dr. H. M. Abduh Amrie, M.A. (penguji), dan Dr. Ali Muammar Z.A., M.A. (sekretaris).
Dewan penguji mengapresiasi hasil penelitian yang dilakukan Rusdiansyah. Mereka menilai disertasi ini hampir sempurna, karena promovendus yang tidak hanya berperan sebagai pengkaji, tetapi juga sebagai orang yang telah lama berkecimpung di bidang MTQ, baik sebagai peserta maupun sebagai dewan hakim dan pembina. Dewan penguji menilai disertasi Rusdiansyah sebagai penelitian yang menarik dan patut untuk dikembangkan.
“Tulisan ini bagus sekali, hampir sempurna, karena beliau sebagai pemain kata pak ketua tadi, yang aktif di bidang pengembangan Al-Qur`an di Kalimantan Selatan,” ujar Dr. H. Surawardi, M.Ag., yang juga seorang qari.
Ujian promosi doktor ini menjadi salah satu tanda terselesaikannya tanggung jawab sebagai mahasiswa program S-3. Oleh karena itu, Prof. Dr. H. Abdullah Karim, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik mengatakan, ujian ini juga menjadi awal permulaan dari tanggung jawab ilmiah yang akan dihadapi ke depan.
“Walaupun ini puncak, tugas Anda belum selesai. Masih ada sejumlah tugas yang harus Anda selesaikan, salah satunya pertanggungjawaban ilmiah yang baru saja dimulai,” pesannya.
Melalui disertasinya ini, Rusdiansyah memperoleh predikat Amat Baik, dengan nilai 90,1, yang berhasil mengantarkannya menjadi doktor ke-95 Program Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin.
Penulis: Jannatul Khair (PPL)
Penyunting: Humas
