Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. Ajak Para Peneliti Brunei Darussalam Galakkan Isu-Isu Lokal
Foto bersama Rektor UIN Antasari dengan para peneliti IAS UBD (Foto:Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. untuk Humas)
BANDAR SERI BEGAWAN – Dalam rangkaian kunjungan ke luar negeri, Rektor UIN Antasari juga memenuhi undangan untuk berkunjung ke Universiti Brunei Darussalam (UBD), Selasa (04/10/2022).
Kampus luas ini terletak di Jalan Tungku Link, Mukim Gadong A, Distrik Brunei-Muara. Saat memasukinya, seakan berada di taman hijau, dengan rindang pepohonan setiap kiri kanan jalan, namun tentunya dihiasi gedung-gedung megah.
Ada 7 lembaga riset di perguruan tinggi ini, dengan salah satunya adalah Institute of Asian Studies (IAS), tempat Rektor UIN Antasari menuju.
Di sini, lulusan S-3 Universitas Utrecht Belanda tersebut disambut Direktur IAS Dr. Hasharina, dalam rangka penjajakan kerja sama, sekaligus mendiskusikan banyak hal terkait kajian-kajian ilmiah seputar Kalimantan.
“Untuk itu, di UIN Antasari telah mendirikan Banjar Corner dan Melayu Corner di perpustakaan, serta menggalakkan riset mengenai isu-isu lokal yang berwawasan global,” tegas Rektor yang juga Presiden Asian Islamic Universities Association (AIUA) tersebut.
Selain itu, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. bersama tokoh intelektual lainnya, turut membidani lahirnya Borneo Undergraduate Academic Forum, yang rutin diikuti seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Pulau Kalimantan.
Niatan jalinan kebersamaan ini turut disambut antusias pihak IAS, yang sekaligus menganjurkan UIN Antasari untuk bergabung dalam Borneo Studies Network, organisasi kerja sama antara perguruan tinggi dan pusat riset di Pulau Kalimantan.
“Kami juga bersedia untuk berkontribusi dalam webinar yang diadakan UIN Antasari jika diminta sebagai narasumber,” jelas Dr. Hasharina.
Dalam kesempatan ini, Rektor juga bediskusi santai dengan sejumlah peneliti, yang diikuti Dr. Evi Norvidya Arifin, Dr. Aris Ananta, Dr. Lisa J. Arensen, Dr. Paul J. Carnegie, dan Dr. C.Y Hoon.
Selama dua jam setengah, semuanya membahas aneka topik, baik di bidang sosial seperti etnisitas, lingkungan, agama, politik, hingga budaya lokal yang patut dijadikan masalah penelitian.
“Kami berharap akan dapat bekerja sama dan berbagi hasil-hasil penelitian dengan para peneliti UIN Antasari,” ungkap para peneliti IAS tersebut.
Lawatan ini menjadi agenda ketiga Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. di Brunei Darussalam, usai berkunjung ke Universiti Islam Sultan Sultan Sharif Ali, dan memimpin Rapat Komite ke-3 AIUA.
(Fur/Ali).
