Rektor Isi Seminar tentang Kecerdasan Buatan di Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya Sekaligus Ketemu para Alumnus UIN Antasari
OGAN ILIR – Sore hari, Rabu (11/12/2024), Rektor Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. berkunjung ke Pesantren Al-Ittifaqiah, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Di sana, dia disambut para guru dan dosen, untuk memberikan seminar tentang “Kecerdasan Buatan: Kelebihan dan Kekurangannya sebagai Sumber Pengetahuan”.
Acara yang dihadiri para pimpinan pesantren tersebut berlangsung hangat, di sebuah masjid yang dekat dengan rumah Pimpinan Pesantren Al-Ittifaqiyah Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A.
Rektor mengatakan, kecerdasan buatan sebaiknya dijadikan alat bantu, jangan dijadikan guru.
“Jika kita menjadikan kecerdasan buatan sebagai guru, kita telah menjadikan mesin laksana berhala. Berhala adalah sesuatu yang kita ciptakan dan kemudian kita tunduk kepadanya,” ungkapnya.
Namun, seorang peserta seminar mengingatkan, bahwa kecerdasan buatan adalah hasil kreativitas manusia yang harus diapresiasi. Rektor setuju dengan pendapat tersebut. Menurutnya, ilmu akan berkembang jika kita kreatif.
“Masalahnya, jika kita tergantung pada kecerdasan buatan, kita akan tidak kreatif,” sambung Rektor.
Dia juga mengatakan, bahwa tradisi menghafal Al-Qur’an yang dikembangkan di Pesantren Al-Ittifaqiah merupakan tradisi yang baik, guna menjaga dan melatih kemampuan santri mengingat dan konsentrasi.
Usai seminar, Rektor bertemu dengan beberapa alumnus UIN Antasari yang kini sudah bekerja, baik sebagai pengajar di pesantren ataupun bekerja di swasta. Bahkan ada alumnus yang kini sudah selesai S-3.
“Yang penting hidup bermanfaat dan bekerja yang halal. Saya bangga pada kalian,” pungkas alumnus Pondok Pesantren Al-Falah tersebut.
(Catatan Perjalanan Rektor)
