Raih 2 ISO Sekaligus, Ketua LPM: Ini Salah Satu Kado Terindah di Bawah Kepemimpinan Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A.
BANJARMASIN – Senyum Rektor UIN Antasari mengembang, di sela upacara peringatan HUT ke-78 RI di Halaman Gedung Pusat Sumber Belajar Kampus 1. Didampingi Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) dan disaksikan Ketua Senat, Rektor menerima 2 sertifikat dari International Organization for Standardization (ISO) PT Decra Group Indonesia (DGI), yang pimpinannya datang langsung dari Jakarta.
Sertifikat pertama adalah ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu. Dan yang kedua, yang jarang diraih perguruan tinggi lainnya, adalah ISO 21001:2018 terkait Sistem Manajemen Mutu Organisasi Pendidikan.
“Dengan diraihnya ISO ini harapannya tata kelola manajemen pendidikan di UIN Antasari akan selalu improve, dan dengan kata lain diakui oleh 170 negara,” tegas Ir. Sholichin Agung Darmawan, M.B.A., R.P.A., Managing Director PT DGI, saat diwawancarai Humas usai acara, Kamis (17/08/2023).
Ia menjelaskan, ada 11 prinsip yang telah dipenuhi UIN Antasari hingga meraih penghargaan ini, antara lain perhatian besar perguruan tinggi kepada para mahasiswa, tanggung jawab sosial, hingga kepemimpinan yang visioner.
“Ini saya kira kado terindah di bawah kepemimpinan Bapak Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. Alhamdulillah kita bersyukur, dan ini merupakan komitmen beliau, komitmen UIN Antasari dalam rangka tata kelola kelembagaan,” sambung Ketua LPM Prof. Dr. Syaugi, M.A., M.A., CIIQA.
Ia mengakui, sertifikat ini diraih usai perjuangan panjang melelahkan banyak pihak terkait, dari serangkaian rapat, pengumpulan dokumen, lembur, hingga sejumlah wawancara dengan para auditor.
“Mudah-mudahan dengan ini akan meningkatkan lagi tata kelola UIN Antasari untuk lebih internasional, dan kemudian kita juga berharap ISO-ISO lain akan kita kejar, seperti pencegahan korupsi,” pungkas Guru Besar bidang Ilmu Hukum Ekonomi Syariah tersebut.
Berikutnya, tegas Prof. Dr. Syaugi, M.A., M.A., CIIQA., capaian ini akan terus dievaluasi setiap tahunnya, agar pengembangan perguruan tinggi bisa terus berlangsung berkelanjutan, guna melahirkan generasi “Unggul dan Berakhlak”.
(Fur/Ali)
