PSGAD UIN Antasari Dapatkan Penghargaan Perguruan Tinggi Responsif Gender Peringkat Madya Tahun 2024
MATARAM – UIN Antasari Banjarmasin berhasil meraih penghargaan Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRG) Peringkat Madya Tahun 2024. Ini merupakan kali pertama Pusat Studi Gender, Anak dan Disabilitas (PSGAD) UIN Antasari mengikuti PTRG Award. Raihan tersebut diketahui dari PTRG Award ke-2, merupakan acara puncak dari 3 agenda Konferensi PSGA ke-3 se-Indonesia yang diselenggarakan di Mataram, Lombok, pada 15–18 Oktober 2024.
Prestasi ini menunjukkan keseriusan seluruh sivitas akademika UIN Antasari dalam usaha mewujudkan komitmen pengarusutamaan gender, sekaligus bentuk apresiasi dari Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama Republik Indonesia.
PSGAD UIN Antasari mencatat, bahwa ada empat indikator yang menjadi kriteria penilaian, yaitu unsur kelembagaan dan tata kelola responsif gender, Tri Dharma Perguruan Tinggi responsif gender, perencanaan dan penganggaran responsif gender, dan budaya nir-kekerasan di Perguruan Tinggi.
Mengusung tema “Membangun Sinergisitas untuk Menguatkan Gerakan Pengarusutamaan Gender dan Budaya Nirkekerasan di PTKI”, Konferensi PSGA ke-3 dihelat oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan UIN Mataram sebagai tuan rumah. Dua acara yang disematkan pada gelaran ini adalah Seminar Internasional Gensia (Gender, Children, and Social Inclusion) ke-3, bertema Interdisciplinary Studies on Contemporary Women’s and Children’s Issues for Social Transformation dan presentasi artikel oleh peserta.
“Dukungan penuh diberikan dan berharap bahwa Gensia mampu menawarkan insight bagi isu-isu kontemporer mengenai gender, anak dan inklusivitas, sehingga mampu mendukung upaya transformasi sosial,” ungkap Profesor Dr. H. Masnun M.Ag., Rektor UIN Mataram.
Bertindak sebagai pembicara dalam Seminar Internasional Gensia, yaitu Dr. Jan A. Ali dari Western Sydney University (Sex Differences in Islam and Their Social Consequences), Profesor Farish A. Noor dari International Islamic University of Indonesia (Feminism and Women’s Studies as an Essential Component in The Study of Contemporary Islam), dan Siti Nurjanah, M.A. dari Women’s Learning Partnership, USA (Gender Justice Through Human Rights: Deploying Indonesia’s Cultural Assets).
Dalam kesempatan yang sama, Munas PSGA ke-1 digelar. Para ketua PSGA melakukan FGD dan dalam rangka memberi masukan terkait 4 tema penting. Komisi 1 membahas tema kelembagaan dan advokasi kebijakan, komisi 2 berdiskusi mengenai respons terhadap PP 28 Tahun 2024 tentang Pelayanan Kontrasepsi, komisi 3 membahas tentang Fiqh parenting, dan komisi 4 bertugas mendiskusikan tema kekerasan seksual.
Penulis/Kontributor: Helma Nuraini, S.Psi., M.Pd.
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi
