PSGAD Gelar Lokakarya Penguatan Kapasitas Gender 2024
BANJARMASIN – Pusat Studi Gender, Anak, dan Disabilitas (PSGAD) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) menggelar Workshop Penguatan Kapasitas Gender, yang diikuti 50 dosen dan pengurus dewan eksekutif mahasiswa (Dema) tingkat fakultas hingga universitas, di Aula Zafry Zamzam, Selasa (4/6/24).
Pertemuan ini mengangkat tema “PSGAD UIN Antasari Responsif Keadilan dan Kesetaraan Gender, Peduli dan Respek Disabilitas, serta Tanggap terhadap Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual.”
“Ini kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun,” ujar Ketua LP2M Antasari Dr. Muhammad Zainal Abidin, M. Ag. dalam laporannya.
Ia menegaskan, walaupun kegiatan tahunan, namun selalu menarik untuk dibahas, apalagi di tengah kemajuan teknologi informasi.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyamakan persepsi tentang penguatan isu gender, khususnya di UIN Antasari,” jelas Doktor Zainal.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada panitia yang menyelenggarakan acara ini.
“Kegiatan ini dalam rangka menjadikan kampus kita sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah yang responsif gender,” ujar Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd.
Menurutnya, agenda ini juga dalam rangka bagaimana perguruan tinggi dapat memutus mata rantai bias gender.
“Kesetaraan gender mutlak kita laksanakan, kita ingin di kampus kita, semua kegiatan melibatkan semua orang tanpa bias gender,” tekannya.
UIN Antasari, tegas Wakil Rektor, sudah sangat responsif gender, terutama jika dilihat dari pembangunan infrastruktur sampai kepada kurikulum yang diterapkan.
“Dengan kegiatan ini semoga kita benar-benar bisa melaksanakan konsep keadilan untuk semua tanpa memandang jenis kelamin,” ujarnya menutup sambutan.
Lokakarya kali ini menghadirkan narasumber-narasumber ahli di bidangnya, yaitu Lena Hanifah, SH., LL.M., Ph.D. yang menyampaikan materi tentang Konsep Gender dan Feminisme. Kemudian ada Dr. Nurhikmah, SH., M.H., M.M. yang membahas tentang Keadilan Gender dan Perguruan Tinggi Responsif Gender (PTRD). Adapun narasumber terakhir adalah Dr. Hairul Hudaya, M.Ag. yang membicarakan tema “Adakah Hadis Misoginis? Bagaimana memahaminya?”.
Dalam penutupan, Ketua PSGAD turut mengucapkan terima kasih atas dukungan banyak pihak selama ini, terutama pimpinan UIN Antasari.
“Kami diberi anggaran untuk penelitian dan kegiatan-kegiatan penting lainnya,” ungkap Dr. Hj. Norlaila, M.Ag., M.Pd.
Ia pun berharap seluruh civitas academica bisa ikut terlibat maksimal dalam melakukan pencegahan, guna terjaganya status zero kekerasan seksual.
Selain itu, PSGAD juga aktif bekerja sama dengan media di luar kampus, seperti Smart FM dan RRI, untuk mengisi sejumlah dialog interaktif.
(Jam/Fur/Ana)
