Prodi S-1 PBA Raih Achievement Award 2024, Pengelola Jurnal pun Kebagian Penghargaan
BANJARBARU – Program Studi S-1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang dikelola oleh Dr. Rahmat Shodiqin, S.S., M.Pd.I. dan Arif Rahman Hakim, M.Pd., juga menjadi bagian dari penerima penghargaan kategori Prodi Unggul, ketika “Antasari Achievement Award dan ASN Culture (Rebranding ASN) UIN Antasari Banjarmasin Tahun 2024”, Selasa (31/12), di Aula Keagamaan Kampus 2.
Dr. Rahmat menyampaikan, saat ini sedang menunggu Asesmen Lapangan, dalam rangka reakreditasi hasil konversi nilai A.
“Tahun 2021 kami meraih akreditasi A, kemudian dikonversi menjadi Unggul. Persiapan kami sudah dari jauh hari,” terangnya kepada Pushakin.
Ia pun mengaku terhormat telah mendapat penghargaan dari Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman bersama jajaran.
“Ini apresiasi dari pimpinan yang sangat luar biasa untuk menyemangati, agar lebih giat lagi dan berprestasi. Menjaga untuk tetap Unggul merupakan hal yang luar biasa,” terang Dr. Shodiqin.
Sementara itu, dalam kesempatan ini, terdapat sosok yang meraih penghargaan sebagai pengelola jurnal dengan capaian indeksasi internasional bereputasi Scopus, yakni Dr. H. Anwar Hafidzi, Lc., M.Hk. Ia sukses mengelola jurnal Syariah: Jurnal Hukum dan Pemikiran, hingga terindeks Scopus.
Doktor Anwar menyampaikan, apresiasi yang didapat akan menjadi motivasi besar untuk terus berprestasi.
“Penghargaan ini bukan hanya sebuah pengakuan atas kerja keras kami, tetapi juga menjadi motivasi besar untuk terus meningkatkan kualitas publikasi ilmiah di bidang hukum Islam dan keislaman,” ungkapnya.
Doktor Anwar juga mengaku berbangga dan bersyukur atas capaian ini, sebagai cerminan komitmen tim redaksi, para penulis, dan mitra bestari dalam menghadirkan karya-karya ilmiah relevan dan berkualitas tinggi.
Ke depan, ia berkomitmen menjaga mutu dari jurnal yang dikelola, sehingga bisa terus berkontribusi bagi publikasi ilmiah di Indonesia dan kancah global.
“Harapan ke depan, kami berkomitmen untuk terus menjaga standar mutu publikasi, memperluas jaringan kolaborasi internasional, dan membuka peluang lebih luas bagi para peneliti untuk berkontribusi,” paparnya.
Doktor Anwar juga berharap, pencapaian ini dapat menginspirasi jurnal-jurnal lainnya untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, sehingga semakin memperkuat posisi publikasi ilmiah Indonesia di level dunia.
(Jam/Fur/Ana)