Penutupan AL S-1 PGMI, Asesor: Perlu Lengkapi Peralatan Penunjang Minat Seni
BANJARMASIN – Usai sudah Asesmen Lapangan (AL) akreditasi Program Studi S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiah (PGMI), setelah dua hari dilakukan verifikasi. Di antara rekomendasi yang diberikan Asesor II Dr. Cecep Anwar, M.Ag., adalah melengkapi peralatan penunjang pengembangan minat para mahasiswa seperti di bidang seni, yang diharapkannya bisa melahirkan penerus Wali Band yang lahir dari UIN Jakarta.
Saran tersebut disampaikannya saat penutupan AL di Aula Zafry Zamzam, lantai 3 gedung rektorat kampus 1, Rabu (15/1/2024).
Sebelumnya, dari kunjungan yang dilakukan berkeliling memantau sarana dan prasarana perkuliahan, Dr. Cecep melihat Prodi S-1 PGMI sudah memiliki fasilitas pendukung minat para mahasiswa untuk tumbuh berkembang, termasuk dalam hal kesenian.
“Hanya saja peralatannya perlu ditingkatkan dan disesuaikan, karena minat mereka juga bermacam-macam, bisa jadi ada yang lebih kepada menyanyi, syukur-syukur nanti bisa melahirkan band seperti Wali,” harap asesor dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut.
Dari diskusi bersama mahasiswa, Dr. Cecep juga mendapat respons memuaskan, karena mereka mengaku telah mendapatkan pelayanan terbaik dari para dosen dan tenaga kependidikan, termasuk dari Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., yang pernah memberikan rekomendasi untuk mengatasi permasalahan mahasiswa.
“Banyak aspek di Prodi S-1 PGMI yang sudah memadai, namun tak ada gading yang tak retak, sehingga mesti selalu ada quality improvement dari waktu ke waktu. Kita harap UIN Antasari makin maju, berkembang, dan makin berkah,” ungkap asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK) tersebut.
Sedangkan Asesor I Dr. Minsih, M.Pd. memberikan rekomendasi di aspek kerja sama internasional, spesifikasi penelitian sesuai visi, hingga laboratorium microteaching.
Menyambut banyaknya masukan ini, Rektor UIN Antasari dalam sambutannya mengaku bersyukur, guna peningkatan kinerja dan penguatan kualitas layanan ke depan.
“Tidak ada orang yang jatuh karena dikritik. Namun orang yang jatuh itu biasanya karena dipuji-puji tetapi palsu,” pungkas Prof. Mujiburrahman saat mengutip pernyataan Menteri Agama RI.
Hasil asesmen ini kemudian akan divalidasi di LAMDIK, untuk kemudian dibawa ke Majelis Akreditasi, guna selanjutnya ditetapkan nilai yang disepakati.
(Fur/Ana)