Pembinaan ASN UIN Antasari Oleh Sekjen Kemenag RI
Banjarmasin (UIN Antasari) – Sekretaris Jendral Kementerian Agama RI Prof. Dr. Phill M. Nur Kholis Setiawan memberikan pembinaan kepada Aparatur Sipil Segara (ASN) di lingkungan UIN Antasari Banjarmasin bertempat di Aula Zafri Zamzam (Rektorat lantai III) hari Rabu, (25/09/2019).
Kedatangan Sekjen Kamenag RI di sambut oleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ibu Dr. Hj. Nida Mufidah M. Pd., Kepala Biro AUPKK. Drs. Amal Fathullah, M. Pd.I dan Kepala Biro AAKK Drs. Mukhlis, M. Pd. Acara ini dihadiri oleh Wakil-Wakil Rektor, Dekan-Dekan, Wakil-Wakil Dekan, Direktur dan Wakil Direktur Pascasarjana, Kepala-Kepala Lembaga, Kepala SPI, Kepala-Kepala Pusat, Kepala-Kepala Unit, Kepala-Kepala Bagian, Kepala-Kepala Sub Bagian, dan Ketua-Ketua Prodi di lingkungan UIN Antasari.
Dalam kesempatan ini Sekjen menyampaikan hal yang berkaitan dengan Penguatan Moderasi Beragama dalam Rancangan Teknokratik RPJM tahun 2020-2024, dalam ini beliau menyampaikan indikator-indikator mederasi yang bisa dijadikan nilai dalam beragama yang moderat.
“Setidaknya ada lima values/ nilai untuk menunjukan beragama atau berislam yang moderat, islamnya tentu sudah moderat namun berislamnya varian, yang pertama memiliki sifat terbuka, mengedepankan intelektualitas/ nalar, sadar akan keterbatasan diri, tawadhu dan yang terakhir berfikir untuk kemanfaatan atau kemashlahatan ummat” jelas Nur Kholis.
Almumni S-3 Bonn University German ini melanjutkan bahwa islam moderat tidak hanya sekedar toleran dan rukun. Toleran maupun rukun itu merupakan output atau hasil dari sebuah proses yang panjang dari cara beragama yang moderat.
“Masuknya lima indikator atau values ini dalam RPJM 2020-2024 maka Kementerian Agama akan menjadi leading sector dalam penguatan moderasi beragama dalam setiap program dan kegiatan’ ungkap Nur Khalis.
Terkhir beliau berharap UIN Antasari dan Kementerian Agama bisa selaras dengan kelima indikator atau values ini sehingga bisa dengan sangat menyakinkan bahwa UIN Antasari ini selalu selaras dan memperjuangkan bahwa ilmu tidak hanya untuk ilmu tapi juga untuk kemanusian. (yad/hdr)
