Monitoring KKN Internasional di Sarawak, Mahasiswa Ceritakan Kendala Jarak hingga Gangguan Mistis
SARAWAK – Tim monitoring dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Antasari Banjarmasin, melakukan kunjungan ke enam titik lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Sarawak, Malaysia. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Kampung Temaga Dayak, Kampung Pueh, Kampung Terusan Jaya, Kampung Jangkar, Kampung Pasir Tengah, dan Kampung Biawak.
Perjalanan dimulai dari Kuching, dengan waktu tempuh sekitar dua jam menuju kampung pertama. Selama kunjungan, tim melakukan pembicaraan langsung dengan mahasiswa peserta KKN untuk mengevaluasi pelaksanaan program.
Dalam diskusi tersebut, terungkap beberapa kendala yang dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah jarak antara surau yang menjadi pusat kegiatan dengan rumah-rumah warga yang cukup jauh. Selain itu, mahasiswa juga menghadapi kendala terkait tingkat pengetahuan keislaman masyarakat dan anak-anak setempat yang masih terbatas, meskipun hal ini dapat dilihat sebagai tantangan positif bagi mahasiswa. Ada pula cerita menarik mengenai adanya gangguan atau kendala yang diduga bersifat gaib.
Terlepas dari berbagai tantangan tersebut, respons masyarakat terhadap kehadiran mahasiswa KKN sangat positif. Warga setempat menyatakan rasa senang dan mengaku merasakan manfaat besar dari kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Bahkan, mereka berharap agar periode berikutnya, desa mereka kembali mendapat kesempatan untuk menjadi lokasi KKN.
Kegiatan monitoring ini merupakan bagian penting dari program KKN internasional, yang bertujuan memastikan efektivitas pelaksanaan program serta mengevaluasi dampaknya terhadap masyarakat setempat. Hasil dari monitoring ini akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan untuk pelaksanaan KKN internasional di masa mendatang.
“Kami sangat mengapresiasi kerja keras dan dedikasi mahasiswa peserta KKN internasional. Tantangan yang mereka hadapi merupakan bagian dari proses pembelajaran yang berharga. Kami juga berterima kasih atas sambutan hangat dari masyarakat Sarawak yang telah mendukung program ini,” ungkap H. Ibnu Arabi, M.Fil.I., Dosen Pembimbing Lapangan KKN internasional, Kamis (01/08/2024).
Program KKN Internasional ini ia harapkan terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik mahasiswa maupun masyarakat setempat, serta memperkuat hubungan antarnegara melalui pertukaran budaya dan pengetahuan.
Penulis: Tim Monitoring KKN Internasional (Sarawak)
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi
