Monitor ke Kecamatan Upau, Mahasiswa KKN: Sangat Berkesan, Serasa Berada di Pulau Jawa
TABALONG – Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang diwakili Sekretaris Dr. M. Rusydi, S.Fil.I., M.Ag. dan tim, memonitor kegiatan penutupan KKN Tematik Tahap 2 Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 di Kecamatan Upau, kabupaten Tabalong, Selasa dan Rabu (14 dan 15 November 2023).
Dari Banjarmasin, rombongan menempuh 225 kilometer atau lebih dari 5 jam perjalanan menuju Desa Masingai I dan Desa Masingai II. Dalam kesempatan itu, Sekretaris LP2M dan tim bersilaturrahmi dengan pambakal kedua desa tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dilaksanakannya kegiatan KKN Mahasiswa UIN Antasari di desa kami. KKN Mahasiswa UIN Antasari di sini sangat membantu sekali bagi kami, dan berharap apa yang didapatkan mahasiswa bisa menjadi bekal mereka kelak dan bisa diterapkan setelah tamat dari perguruan tinggi,” ucap Kepala Desa Masingai I Nawiyanto.
Begitu juga dengan Kepala Desa Masingai II Tatak Adi Rahmanto, yang menyatakan program KKN ini sangatlah bagus dan membantu masyarakat.
Sekretaris LP2M turut mengucapkan terima kasih atas apresiasi hangat dua pambakal tersebut, dan telah menerima mahasiswa ber-KKN di dua desa ini.
“Ini merupakan pembelajaran bagi mahasiswa. Kalau ada kesalahan mohon dimaafkan, karena di antara tujuan dari KKN ini adalah melatih mahasiswa bermasyarakat,” ungkap Dr. M. Rusydi, S.Fil.I., M.Ag.
Berikutnya, Nurul Fadilah, salah seorang mahasiswi yang melaksanakan KKN di Desa Masingai II, mengaku sangat berkesan bisa mengikuti program pengabdian ini.
Apalagi ia merasa kerasan, karena merasa berada di suasana baru, layaknya di Pulau Jawa.
“Kami berKKN di desa ini terasa berada di Pulau Jawa, karena di sini mayoritas penduduknya berasal dari Pulau Jawa, ada dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah,” ucapnya kepada Humas.
Bersama teman-temannya, Nurul pun merasa mendapat banyak pembelajaran berharga, terutama dari segi pelestarian budaya.
“Kami melihat pertunjukan kesenian pada saat ada hajatan di waktu acara perkawinan, seperti atraksi kuda lumping, ludruk, maupun ketoprak. Dan desa ini banyak mendapatkan prestasi di tingkat kabupaten dan bahkan provinsi,” jelas mahasiswi prodi S-1 Hukum Ekonomi Syariah ini.
Sejumlah program kerja yang pihaknya canangkan pun berhasil dilaksanakan, termasuk pelatihan penyelenggaraan jenazah yang disambut antusias masyarakat.
“Acara tersebut terselenggara berkat kerja sama dengan pihak KUA Kecamatan Upau. Ini kami laksanakan baik untuk memperdalam pengetahuan tenaga yang sudah ada, juga untuk kaderisasi,” pungkasnya.
(Ali Akbar, S.Ag., M.Pd.I.)
