Kritis! Saat Materi Moderasi Beragama Peserta PBAK 2024 Tanyakan Kasus Pelepasan Jilbab Paskibraka
BANJARBARU – Pertanyaan tersebut disampaikan Muhammad Ilyas, mahasiswa baru prodi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), saat mengikuti materi Wawasan Kebangsaan dan Moderasi Beragama, di hari kedua kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2024, di Gedung Serbaguna Kampus 2, Kamis (22/8).
Menjawab pertanyaan tersebut, Narasumber Syaipul Hadi, S.I.P., M.A. mengakui, bahwa sempat terjadi perdebatan luas terkait kasus ini. Namun ia tegaskan, bahwa fakta telah terjadinya pelepasan jilbab di paskibraka lalu sudah ditindaklanjuti pihak berwenang, dalam hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
“Kita mengapresiasi terhadap langkah yang dilakukan DPR RI, guna memberi peringatan kepada unsur-unsur yang terkait,” ungkap Koordinator Pusat Kajian Moderasi Beragama tersebut.
Ia pun berharap semua kalangan bisa ikut memelihara situasi harmoni, dengan mengantisipasi segala potensi pelanggaran institusi dan dasar negara, agar bhinneka tunggal ika dan Pancasila termasuk sila pertama tetap terjaga.
“Kita mestinya bijak, tidak perlu ada upaya penyeragaman dalam hal-hal menyangkut kepentingan dan keyakinan agama masing-masing,” ajak Syaipul Hadi, S.I.P., M.A.
Total ada 1.797 mahasiswa baru yang mengikuti PBAK kali ini. Mereka menerima banyak materi penting selama dua hari, guna bisa menjalani proses perkuliahan secara efektif, untuk nantinya bisa bermanfaat ketika terjun ke masyarakat.
“UIN Antasari menghormati keyakinan masing-masing. Pada upacara peringatan HUT ke-79 RI yang lalu, paskibra pembawa baki bendera bahkan bercadar,” komentar Noor Hasanah, M.A., Koordinator Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi.
(Fur/Ana)
