Jurnal Terakreditasi Nasional Jadi Fokus Jurnal Tarbiyah UIN Antasari
Sabtu (2018/09/29) – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari menyelenggarakan Workshop Management Open Journal System (OJS): Menuju Jurnal Terakreditasi Nasional di Hotel Best Western Kindai Banjarmasin. Workshop diadakan oleh pengurus Jurnal Tarbiyah milik FTK untuk memberikan pelatihan pada jurnal-jurnal lain baik di luar seperti jurnal dari IAIN Palangkaraya maupun di lingkungan UIN Antasari sendiri agar jurnal yang ada berkembang dan berbenah. Hadir dalam kesempatan ini diantaranya Wakil Dekan FTK Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Hairul Hudaya, M.Ag., Kepala Editor Jurnal Tarbiyah Dr. Fahmi Riady, M.S.I., pembicara Eko Wahyu Nur Sofianto, M. Pd., dan para undangan dari pengurus jurnal lain tidak hanya di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) namun juga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).
Hudaya sangat mendorong adanya kegiatan pelatihan karena dapat memberikan manfaat baik bagi UIN Antasari maupun peserta. “Melalui workshop kita dapat melakukan kerjasama mulai dari tukar artikel dan peningkatan sitasi. Jurnal adalah salah satu komponen yang menunjang akreditasi kampus sehingga boleh dikatakan jurnal itu harga dirinya kampus,” tegas Hudaya saat membuka acara.
Sementara itu, pembicara sekaligus Manajer Editor Jurnal Tarbiyah, Eko Wahyu, juga menyampaikan pentingnya pelatihan OJS diadakan. “Jurnal Tarbiyah adalah jurnal milik FTK UIN Antasari yang terus berbenah diri. Jurnal Tarbiyah berhasil mendapatkan Bantuan Peningkatan Mutu Jurnal dari Kementerian Agama sehingga ini menjadikan semangat bagi kami untuk terus maju. Kami ingin mengajak pengurus jurnal lain untuk sama-sama belajar mulai dari tampilan jurnal di website, metadata, hingga indeksasi,” terang Eko.
Acara ditutup oleh Dr. Fahmy Riady, M.S.I., yang kembali menyatakan bahwa keberadaan jurnal sangat penting. “Penelitian sebagai bentuk aktualisasi Tri Darma Perguruan Tinggi harus dijalankan dan jurnal adalah salah satu wadah yang menjembataninya. Maka, kita harus bersama-sama untuk membenahi dan meningkatkan kualitas jurnal agar terpercaya,” tutupnya. (fdh/humas)
