Jauh Penelitian Disertasi di Tawau Malaysia, Akhirnya Arfan Raih Gelar Doktor Usai 7 Tahun Jadi Mahasiswa S-3
BANJARMASIN – Sekitar 3 hari perjalanan melewati darat dan lautan, dari Balikpapan Kalimantan Timur menuju Tawau di Sabah Malaysia. Lokasi itu ternyata menjadi tempat penelitian disertasi Arfan, yang diuji terbuka di Aula Gedung Pascasarjana UIN Antasari.
Di daerah perbatasan tersebut, ia mengangkat judul “Pendidikan Agama Islam Anak-Anak Tenaga Kerja Indonesia di Tawau, Sabah (Tinjauan Filosofis Pedagogis dan Sosiologis)”, yang disidang pada Jumat (28/07/2023).
Jauhnya objek tulisan ini, membuat Arfan baru bisa merampungkan karyanya, usai 7 tahun kuliah di angkatan 2016.
“Ya saya pernah ke sana beberapa kali, dan melihat bagaimana kondisi anak-anak di sana, itulah membuat saya tertarik untuk meneliti di sana,” tegasnya saat diwawancarai Humas.
Dari temuannya, ia pun merekomendasikan agar pendidikan bagi anak-anak TKI bisa dilangsungkan homogen, seperti penyediaan guru-guru Pendidikan Agama Islam, guna meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa secara merata.
“Rekomendasi saya khusus untuk wilayah-wilayah yang terluar, tertinggal, dan terbelakang, perlu pendekatan yang lebih homogen, karena akan memudahkan guru dalam menjalankan proses pendidikan,” jelas Arfan.
Disertasinya ini turut diapresiasi Tim Penguji, yang terdiri dari Prof. H. Zulfa Jamalie, Ph.D. (ketua), Prof. Dr. H. Mahyuddin Barni, M.Ag. (penguji utama), Dr. M. Noor Fuady, M.Ag. (penguji), Dr. H. M. Tahir, S.Ag., M.A. (penguji eksternal dari UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda), Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, M.A. (penguji), Dr. Wahyudin, M.Si. (penguji), dan Dr. Ali Mua’ammar Z.A., S.S.I., M.A. (sekretaris).
“Maka sidang tim penguji menetapkan saudara promovendus dinyatakan lulus dengan nilai 89,2, huruf A-, bobot 3,50, dan predikat amat baik. Saudara promovendus berhak menyandang gelar doktor dalam bidang ilmu PAI, dan saudara adalah doktor Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin yang ke-84,” urai Ketua Tim Penguji.
Dalam nasihat akademiknya, Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, M.A., dosen pembimbing (promotor) turut mendorong Dr. Arfan, S.S., M.Pd.I. agar terus memberdayakan ilmu yang didapat bagi kebaikan orang banyak.
“Tentu tadi ada harapan dari Pak Ketua, bahwa pengabdian masyarakatnya lebih gencar lagi Ormas Hidayatullah ini ya, dengan Saudara Arfan sebagai salah satu pimpinannya,” harap Prof. Dr. H. Kamrani Buseri, M.A.
Ya, Dr. Arfan, S.S., M.Pd.I. saat ini menjadi Ketua Departemen Sumber Daya Insani Hidayatullah, salah satu ormas besar di Indonesia yang memiliki pesantren di 370 kabupaten/kota.
Selain itu, ia juga mengabdi sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Hidayatullah di Balikpapan, Kalimantan Timur.
(Fur/Ali)
Baca juga: Ujian Berat Mahasiswa Lombok, di Sidang Disertasi UIN Antasari
