Ibarat Karpet, KKN Bisa Mencegah Umat Islam Tergulung dari Pinggir
HULU SUNGAI TENGAH – Terlihat santai bercengkerama dengan dua rekannya di teras rumah, H. Masjidi kemudian langsung berdiri, menyalami kedatangan Tim Pengantaran Mahasiswa KKN dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Antasari. Ia pun mempersilakan tamunya masuk ke rumah, usai perjalanan jauh menuju Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), yang berjarak sekira 200 kilometer dari Banjarmasin.
Banyak cerita yang disampaikannya, mulai dari sejarah dakwahnya di pedalaman, hingga diangkat menjadi abdi negara. H. Masjidi pun mengaku terbantu dengan hadirnya program Kuliah Kerja Nyata (KKN), untuk membantu penguatan iman dan takwa umat Islam kawasan pegunungan.
“Momen di sini adalah momen membela agama Allah sesuai kemampuan. Karena ibarat karpet, umat Islam bisa tergulung dari pinggir jika tidak diperhatikan,” tegasnya, Kamis (25/04/2024).
Apalagi jelas perintis berdirinya Sekolah Dasar Negeri Desa Batu Perahu ini, kedatangan para peserta KKN juga dinilai membantu perekonomian desa, yang makin hidup dengan berbagai aktivitas mahasiswa.
“Istilahnya tidak ada yang rugi dengan kehadiran mereka,” ungkap H. Masjidi.
Hal serupa juga diceritakan dua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang kebetulan bertemu dengan tim pengantaran. Keduanya adalah Dra. Hj. Siti Faridah, M.Ag. dan Dra. Mulyani, M.Ag.
Usai memastikan kedatangan para mahasiswa di Desa Hinas Kanan, keduanya melihat sambutan luar biasa dari masyarakat, yang bahkan anak-anak desa sudah terlihat penuh di posko KKN menanti kedatangan peserta pengabdian.
“Bagus sekali tanggapan masyarakat, mereka selalu berharap ada penempatan mahasiswa KKN,” ungkap Dra. Hj. Siti Faridah, M.Ag. kepada Humas.
Harapan masyarakat tersebut tengah digodok lebih matang oleh LP2M, yang berniat menerapkan program KKN Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga para mahasiswa akan berada di desa selama satu semester, lebih lama dari program reguler yang hanya satu bulan.
“Akur sekali kalau ada program seperti itu, karena akan sangat membantu dakwah kami di pegunungan, otomatis akan makin banyak memberikan manfaat kepada masyarakat,” ujar Guru Majidi kepada Humas, saat ditemui di kediamannya, di Kompleks Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, Desa Hantakan.
Tim Pengantaran pun berkeliling ke banyak tempat, termasuk menyisir rute baru yang jarang dilewati mobil, hingga tembus ke Desa Hinas Kanan, yang saat tiba juga telah datang para mahasiswa di kantor pambakal.
“Alhamdulillah kami sudah sampai di sini, semoga bisa membantu pengembangan desa,” harap Masliyah kepada Humas, mahasiswi Prodi Hukum Tata Negara.
Adapun tim pengantaran yang berangkat ke Hulu Sungai Tengah ini dipimpin langsung Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. (Ketua LP2M), Dr. Muhammad Rusydi, M.Ag. (Sekretaris LP2M), dan Muhammad Fahmi Nurani, M.H. (Asisten Ahli LP2M). Sedangkan yang ke Kabupaten Balangan dipimpin oleh Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Dr. Nuryadin, M.Ag., diikuti H. Ibnu Arabi, M.Fil.I., Yokke Andini, M.Pd., dan Lia Agustina, M.Pd.
Total ada 132 peserta yang mengikuti KKN Tematik Tahap 2 Semester Genap 2023/2024, disebar ke 3 kabupaten, yakni Balangan, Hulu Sungai Tengah, dan Kabupaten Banjar, yang rata-rata berada di Pegunungan Meratus.
(Fur/Ana)
