Sejak berdiri pada tahun 1964 hingga sekarang, IAIN Antasari telah meluluskan sebanyak 15.780 orang, baik program pascasarjana (S2), sarjana (S1), dan diploma (D2 dan D3) dengan melaksanakan wisuda sarjana sebanyak 55 dan wisuda pascasarjana starata dua (S2) sebanyak 25 kali. Beberapa waktu lagi, IAIN juga akan menelurkan angkatan strata tiga (S3) perdana.

Puluhan ribu wisudawan dan wisudawati IAIN Antasari tersebut terdiri dari program pascasarjana (strata 2) sebanyak 530 orang, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam sekitar 3.456 orang, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 6.040 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebanyak 1.872, dan Fakultas Ushuluddin dan Humaniora sebanyak 1.261 orang.

Selanjutnya Diploma 2 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 912 orang, Diploma 3 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam 294, Diploma 3 Perbankan Syariah 241, Kualifikasi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sekitar 654, dan Dual Mode Sistem Fakultas Tarbiyah dan Keguruan sebanyak 520 orang.

Data lulusan wisudawan IAIN Antasari tersebut disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof Dr H Syaifuddin Sabda MAg dalam laporan singkat tentang keadaan wisudawan dan wisudawati IAIN Antasari pada upacara wisuda sarjana ke-55 yang digelar di Gedung Sultan Suriansyah Banjarmasin, kemarin (23/4).

Rektor IAIN Antasari, Prof Dr H Akh Fauzi Aseri MA dalam sambutannya pada acara tersebut menyampaikan bahwa pada wisuda kali ini IAIN telah mempersembahkan 419 orang lulusan IAIN yang terdiri dari 393 orang lulusan program sarjana dan 26 lulusan program magister. “Lulusan ini merupakan salah satu perwujudan bentuk tanggungjawab IAIN Antasari kepada bangsa dan negara serta sekaligus merupakan wujud karya IAIN Antasari,” ucap rektor.

Diungkapkannya, IAIN Antasari identik dengan pusat kajian keislaman dan kebudayaan lokal Banjar. Saat ini pihaknya sedang berupaya melakukan alih status kelembagaan menjadi universitas tapi tetap dalam konteks kajian dan kebudayaan Banjar. “Memang IAIN Antasari ingin menjadi universitas. Ini merupakan wujud rasa mendalam dari tujuan kita,” harapnya.

Fauzi mengatakan, ia teringat wujud kontribusi IAIN Antasari dalam menghadapi perubahan cepat dengan tetap menjaga kualitas dan nilai-nilai yang telah ditetapkan meskipun transformasi dramatis terjadi pada IAIN dan masyarakat. “Tahun ini IAIN sangat tersanjung karena diundang mempresentasikan usulan alih status kelembangaan kita menjadi universitas,” tegasnya.

Fauzi juga menyampaikan selama kepemimpinannya sebagai rektor dari periode 2009-2013 lalu telah melakukan lima misi yang terus menerus dilaksanakan secara simultan dan berkelanjutan.

Pada periode kedua kepemimpinannya akan berusaha mendukung seluruh pihak agar misi yang dicanangkan dapat tercapai,  diantaranya meningkatkan pembangunan infrastruktur IAIN Antarasi.

“Pada 2013 lalu kita telah membangun pusat pengembangan bahasa di kampus Banjarmasin dan Banjarbaru. Rencananya kawasan terintegritas di Banjarbaru akan dibangun tower yang akan menjadi ikon IAIN Antasari,” katanya.

Untuk tenaga pendidik, sampai April 2014 IAIN telah memiliki 14 orang guru besar (professor), 58 doktor, dan 30 orang yang masih menempuh S3. “Saya selalu mendorong agar terjadi pertambahan dan kenaikan signifikan dalam peningkatan kualitas dosen dan tenaga pendidik di IAIN Antasari,” ucapnya. (hni/Sumber: Radar Banjarmasin)