Tutup KKN di Desa Alat, Mahasiswa Berkolaborasi Adakan Tablig Akbar dan Warung Amal untuk Pengadaan Ambulans
HULU SUNGAI TENGAH – Warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, bersama mahasiswa kuliah kerja nyata dari UIN Antasari Banjarmasin menggelar tablig akbar dan warung amal di halaman Langgar Nur Sa’adah. Acara tersebut telah menjadi pusat perhatian masyarakat setempat, Rabu (8/11/2023).
Kegiatan ini berlangsung meriah, yang dihadiri penduduk berbagai desa dan mahasiswa KKN dari beberapa desa lainnya, sebagai sarana berdakwah, sekaligus ajang solidaritas dan mempererat tali silaturahmi.
Kolaborasi memukau ini diadakan untuk mengumpulkan dana pembelian ambulans, guna meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.
Adapun tablig akbar ini diawali penampilan maulid habsyi, dilanjutkan pelelangan barang atau makanan sumbangan dari warga, dan terakhir diisi ceramah agama dari Guru Amrullah.
“Dana yang terkumpul sebesar Rp24.112.000,00, akan menjadi modal untuk acara tablig akbar selanjutnya. Apabila dana sudah mencukupi, akan langsung dibelikan ambulans yang digunakan untuk masyarakat,” jelas Ketua Panitia Pelaksana Syaiful Rahman.
Sementara itu, Nor Ahmad Muharram, Ketua Kelompok Mahasiswa KKN Desa Alat RT 1–2, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh warga desa atas dukungan luar biasa yang diberikan selama kuliah kerja nyata.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan keramahan yang telah diberikan dalam menjalankan berbagai program kerja dan kegiatan kami selama satu bulan. Semoga kerja sama ini terus berlanjut dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Alat,” harapnya.
Muharram menegaskan, gotong royong ini merupakan contoh nyata bagaimana kerja sama antara masyarakat desa dan mahasiswa yang dapat menghasilkan hal positif.
Adapun nama-nama mahasiswa lainnya di program KKN Tematik Tahap II Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 di Desa Alat adalah Muhammad Afif Anshari, Norlia, Yulia Risna Ariani, Siti Hafizah, dan Annisa.
Program tahap II ini pun resmi berakhir, yang telah berlangsung sekitar satu bulan. Total 133 desa ditempati di 7 kabupaten se-Kalimantan Selatan, melibatkan 792 mahasiswa.
(Laporan Mahasiswa)
