Tantangan Berat Menuju 2026, 20 Prodi Ditarget Unggul
Sekretaris LPM UIN Antasari Dr. Ridha Dharmawaty, M.Pd. bersama Staf Administrasi Rezkia Maulida, M.Pd. saat merapikan bahan presentasi (Foto:Humas/Hadi Rustami)
BANJARMASIN – UIN Antasari melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) terus serius memetakan langkah menuju akreditasi universitas unggul di 2026. Untuk itu, ditargetkan ada 20 dari 36 prodi bisa berstatus unggul sebelum memasuki tahun tersebut.
Setidaknya hal ini diingatkan kembali Ketua LPM Dr. Syaugi Mubarak Seff, M.A., saat Ekspose Dokumen Sertifikasi ISO dan Mekanisme Target Akreditasi Program Studi 2023–2025, di Aula Zafry Zamzam Lantai 3 Gedung Rektorat Kampus 1, Rabu (01/03).
Pihaknya pun membuatkan jadwal yang mesti dipatuhi, yang di tahun ini ada 10 prodi menjalani reakreditasi, yakni S-1 Pendidikan Bahasa Arab, S-1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini, S-1 Tadris Matematika, S-1 Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, S-1 Psikologi Islam, S-1 Akidah dan Filsafat Islam, S-1 Komunikasi dan Penyiaran Islam, S-1 Manajemen Dakwah, S-2 Pendidikan Agama Islam, dan S-2 Hukum Keluarga.
“Nah, untuk menuju submit di tahun 2023, kita targetkan submitnya di bulan Juni. Sehingga untuk mencapai itu, kita agendakan mulai dari pengarahan hari ini, kemudian kita buat target untuk mengumpulkan dokumen Instrumen Suplemen Konversi di tanggal 15 Maret, jadi sekitar 2 minggu lagi,” urai Irma Rahmawati, M.Pd., Koordinator Pusat Manajemen Akreditasi dan Sertifikasi.
Ketua LPM turut mengajak komitmen bersama semua pihak, agar bekerja secara tim dan didukung penuh pimpinan setiap unit, sehingga harapan yang diinginkan bisa tercapai untuk kepentingan masyarakat.
“Memang target kita ini besar, karena ada 20 prodi yang harus unggul, dan 20 prodi itu hitungannya intil (pas-pasan) jua. Kalau satu prodinya gagal, tidak akan tercapai prasyarat untuk Akreditasi Perguruan Tinggi unggul,” tegas Dr. Syaugi Mubarak Seff, M.A.
Perjuangan ini terus dilakukan pihak UIN Antasari, guna menghasilkan pelayanan yang berkualitas, dengan harapan dapat mendukung penguatan sumber daya manusia daerah, dalam menunjang pembangunan terbaik Indonesia di masa depan.
(Fur/Ali/Jal)
