
Selama Ramadan, Masjid Kampus Jadi Idaman
BANJARMASIN – Kamis (6/3/2025) menjelang tengah hari, terik matahari semakin mengganas. Waktu salat Zuhur masih beberapa saat lagi. Di ruang utama Masjid Abdurrahman Ismail Kampus 1 Universitas Islam Negeri Antasari, beberapa orang terlihat asyik dengan gawainya, baik sendiri maupun berkelompok.
Penasaran dengan apa yang sedang mereka lakukan, Tim Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi mencoba mendekat dan melihat apa yang mereka lakukan. Ternyata mereka sedang asyik membaca Al-Qur’an melalui aplikasi di ponsel pintar. Di bagian lain, terlihat sekelompok anak muda duduk sambil mendengarkan salah satu dari mereka yang membaca mushaf Al-Qur’an.
“Kami dari siswa Madrasah Aliah Negeri 2 Kota Banjarmasin yang sedang magang di UIN Antasari,” ujar Muhammad Hasbi Rifani, salah satu jemaah masjid saat mengenalkan diri.

Ia mengaku rutin ke masjid ini untuk melaksanakan salat berjemaah, bahkan sebelum waktu azan pun Hasbi sudah bersiap di masjid. Ia merasa nyaman, apalagi dilengkapi dengan fasilitas pendingin ruangan.
“Masjidnya nyaman, pakai AC,” ujar Hasbi yang diamini oleh teman-temannya.
Tak berselang lama, azan Zuhur berkumandang, memanggil warga kampus untuk berbondong-bondong datang ke masjid melaksanakan ibadah.
Ahmad Muttaqin, salah satu petugas masjid menyampaikan, jemaah yang salat di Masjid Abdurrahman Ismail selama Ramadan ini meningkat signifikan.
“Biasanya 3–4 saf, di bulan puasa bisa sampai 7 saf,” ujar mahasiswa asal Kalimantan Timur itu.

Muttaqin menyampaikan, jemaah ada yang sudah berdatangan sebelum azan. Mereka melaksanakan salat sunah dan tadarus Al-Qur’an sambil menunggu azan, termasuk dari kalangan dosen, mahasiswa, dan para pegawai UIN Antasari.
Dalam rangka efisiensi anggaran, masjid juga turut berkontribusi untuk menekan biaya pembayaran listrik, salah satunya dengan menghidupkan pendingin ruangan menjelang waktu salat.
Selain salat lima waktu yang rutin diselenggarakan, pada Ramadan ini, di Masjid Abdurrahman Ismail juga diselenggarakan salat Tarawih berjamaah.
“Salat Tarawih diisi oleh para maha santri Mahad Al-Jamiah dan mahasiswa Program Khusus Ulama, dilanjutkan tadarusan,” jelas Muttaqin.
Antusias jemaah selama Ramadan juga diakui dosen, Dr. Ahmad S.Ag., M.Fil.I.
“Jemaah bertambah signifikan, bukan hanya yang salat berjemaah, tapi juga yang iktikaf,” ujar salah satu imam tetap masjid kampus tersebut.
(Jam/Fur/Ana)

