Sampai Jatuh Sakit, Perjuangan Rektor PPPK-kan para Honorer

BANJARMASIN – Jadwal padat sudah menjadi keseharian Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., dengan tingkat kegiatannya yang tidak hanya lokal, namun juga internasional. Bahkan di tengah kesibukan tersebut, Rektor terkadang mendapat tugas dadakan dari pemerintah pusat, seperti tahun 2022 lalu, ketika harus menyesuaikan kuota formasi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), dengan tenggat waktu hanya satu hari, hingga sempat jatuh sakit, lantaran mesti balik dari Kalimantan Timur, mengarungi lautan untuk kembali ke Banjarmasin memimpin pertemuan bersama Bagian Kepegawaian.

Cerita ini disampaikan saat Rapat Pengarahan Rektor, dalam rangka peningkatan kinerja dan disiplin ASN di lingkungan UIN Antasari Banjarmasin, di Aula Zafry Zamzam Kampus 1, Rabu (27/12/2023).

Awalnya Rektor sempat berbahagia, seiring formasi yang didapat tembus 150 orang, jumlah yang hampir mendekati besaran para tenaga honorer di UIN Antasari. Namun belakangan angka tersebut mengalami penyusutan hingga 2 kali, dengan tersisa hanya bisa menerima 63 orang, baik di tenaga dosen maupun tenaga kependidikan.

“Waktu itu saya sedang mau orasi Ilmiah di Tanah Grogot, tiba-tiba ada pengurangan hingga 80 sekian orang, dan harus diputuskan segera hari itu juga. Akhirnya saya minta tolong ke panitia untuk mempercepat jadwal saya, untuk kemudian naik kapal menuju pulang. Sampai sakit saya waktu itu demi menyelamatkan 89 formasi ini, yang sayangnya malah dikurangi lagi,” ungkap Rektor.

Namun perjuangan belum berakhir, karena dari yang mengikuti ujian hanya sekitar setengahnya yang berhasil menembus tingginya standar nilai seleksi, untuk kemudian dilakukan pendekatan, agar sisa formasi yang kosong bisa terpenuhi.

“Maksud saya menceritakan ini adalah bagaiamana kita mensyukuri nikmat yang didapat,” jelas Rektor.

Di antara bentuk bersyukur tersebut, urai lulusan S-3 Universiteit Utrecht Belanda ini, adalah dengan sungguh-sungguh melaksanakan tugas, sekaligus diikuti dengan sabar. Karena dengan bertambah gaji yang didapat usai menjadi ASN, akan bertambah pula godaan dunia untuk berutang.

“Saya tidak melarang teman-teman berutang, tapi harus dikelola dengan baik. Kalau tidak, bisa berimbas terhadap kualitas kerja,” ungkapnya.

Untuk itu, Rektor mendorong semua yang telah lulus ini, bisa memiliki standar moral tinggi dalam bekerja, seiring berkecimpung di lembaga pendidikan Islam. Mulai dari menjaga keberkahan dari gaji yang didapat, dan terus menebar manfaat.

“Jalanilah hidup dengan penuh makna, niscaya saudara-saudara akan punya tujuan dalam bekerja, memberikan makna, dan berguna bagi banyak orang, yakni bekerja sebagai amal saleh,” pesan alumnus Pesantren Al-Falah tersebut.

Seperti diketahui, ada 30 PPPK baru yang berhasil masuk di UIN Antasari, dari formasi Kemenag tahun 2022. Mereka diterima dari jalur optimalisasi, yang telah diambil sumpahnya sebelum libur cuti bersama kemarin.

(Fur/Jal)