Pelatihan Jurnalistik UIN Antasari, Ada Pergeseran Mazhab Jurnalistik
Pimred jejakrekam.com (sebelah kanan) didampingi Moderator Ali Akbar, S.Ag., M.Pd.I. Foto Humas/Yulida Rifani.
BANJARMASIN – Lewat perkembangan zaman, penggunaan jurnalistik dianggap turut mengalami pergeseran, yang sebelumnya bermazhab transmisi, kini mengarah ke aliran semiotik. Hal ini disampaikan Pemimpin Redaksi jejakrekam.com Didi Gunawan Sanusi, S.Pd., saat menjadi narasumber Pelatihan Jurnalistik UIN Antasari Banjarmasin di Aula Zafry Zamzam , Kamis (14/07/2022).
Ia menjelaskan, dahulu jurnalistik hanya berlangsung satu arah, dengan melihat pembaca sebagai penerima pesan dan pasif.
“Sekarang ini dalam 3 dekade terakhir sudah berkembang namanya mazhab semiotika. Artinya, berita itu bukan lagi informasi, tapi harus menyampaikan sebuah makna, makna di balik berita itu (pesan),” urai Didi yang juga Koordinator Aliansi Jurnalis Independen Biro Banjarmasin tersebut.
Ia mencontohkan gaya lama yang pernah diterapkan detik.com, dengan membuat berita ringkas sebuah peristiwa yang bisa sampai 5 bagian, hingga pembaca mendapat informasi utuh di dalamnya.
Sedangkan gaya baru, tambah Didi, bisa dilihat dari berita-berita produksi tirto.id.
“Tirto sudah melakukan pendalaman, dan jejakrekam.com ikut menganut paham terbaru,” tegasnya.
Sehingga dengan aliran tersebut, tambah Didi, media bisa memberikan perhatian pada pelaporan kisah-kisah yang lebih panjang, komprehensif, serta membutuhkan wawancara dan riset ekstensif. Selain itu, melalui pendalaman berita, reporter diberikan kesempatan mengeksplorasi sebuah topik secara menyeluruh, dan menceritakan sebuah kisah tanpa takut tulisannya dipotong.
Hal ini juga yang diinginkan Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. agar para akademisi bisa ikut berperan memberikan informasi bermanfaat di tengah era Tsunami Informasi.
“Jadi, informasi itu begitu banyak seperti tsunami, yang kandungannya juga beragam sekali, mulai air sampai sampah dan lumpur. Nah karena itu kita harus pandai menentukan sikap dan respons terhadap perubahan zaman ini,” ajak Kolumnis Banjarmasin Post tersebut, saat memberikan sambutan pembuka acara.
Untuk itu, rektor mendorong jajarannya di seluruh satuan kerja, baik fakultas, maupun unit lainnya, agar optimal mengelola web dan media sosial yang ada, dalam menyampaikan berita positif ke masyarakat.
“Kegiatan kita pada hari ini saya kira sangat bermanfaat untuk kita bisa memanfaatkan teknologi yang tersedia, dalam rangka menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai apa yang kita kerjakan, apa yang kita lakukan di sini, atau sesuatu yang informasinya dibutuhkan masyarakat terkait layanan kita kepada mereka, itu penting untuk kita informasikan,” jelas lulusan S-3 Faculty of Arts and Humanities di Utrech University Belanda tersebut.
Panitia pelatihan ini diketuai langsung Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Drs. Rijalul Faqih, M.Si., yang saat pembukaan juga dihadiri lengkap 3 wakil rektor, yakni Dra. Hj. Nida Mufidah, M.Pd. (Bidang Akademik dan Kelembagaan), Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag. (Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan), dan Dr. Irfan Noor, M.Hum. (Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama).
Sedangkan narasumber kedua, adalah Muhammad Royan Naimi, S.Hut, Wakil Pimpinan Redaksi Banjarmasin Post, yang mengenalkan tentang jurnalistik digital, hingga cara mengoptimalkan web agar bisa menjadi teratas di mesin pencarian (seperti google).
(Fur/Ali)
