Muhammad Rahmani Abduh, dari Petugas Kebersihan yang Kini Menyambi Jadi Dosen
Muhammad Rahmani Abduh, M.H. (petugas kebersihan dan dosen luar biasa UIN Antasari) saat berfoto bersama ayahandanya.
BANJARBARU – Lelah berkeringat, ditemani panas berdebu sehari-hari dilakoni Muhammad Rahmani Abduh. Pekerjaannya sebagai petugas kebersihan yang menuntut fisik, ternyata tak menyurutkan semangatnya melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi, hingga kini resmi menyandang gelar M.H.
Ya, Rahmani sering terlihat di taman Kampus 1 Universitas Islam Negeri Antasari. Merapikan rumput liar bertumbuhan, termasuk menertibkan daun kering yang berguguran.
Tak menyangka, ia kini lulus pascasarjana, bermodal tekad kuat menuntaskan kuliah.
“Awalnya dimotivasi Ibu Munisah, salah satu kasubbag di UIN Antasari. Bahkan beliau yang pertama membiayai S-2. Ada juga bantuan dari Bapak Mahmud Yusuf, yang sekarang Wakil Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,” cerita Rahmani saat dihubungi Humas, Selasa (21/03/2023).
Ia pun tak menyia-nyiakan dukungan tersebut untuk meneruskan studi, ditambah dana pribadi, hingga habis sekitar Rp23 juta, sampai tuntas dalam 5 semester.
“Motivasi utamanya agar kedua orang tua senang. Karena waktu wisuda S-1 lalu dilangsungkan online, dan kini akhirnya bisa foto bersama usai lulus S-2,” ungkap pemuda kelahiran Sungai Gampa Kabupaten Barito Kuala tersebut.
Rahmani merupakan satu dari 992 peserta Upacara Wisuda Sarjana ke-75 dan Magister serta Doktor yang ke-45, di Kampus 2 di Banjarbaru.
Ia dikukuhkan langsung Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., dan dipindah tali topi toganya oleh Direktur Pascasarjana Prof. Dr. H. Zulfa Jamalie, M.Pd.
Muhammad Rahmani Abduh, M.H. lulus dengan indeks prestasi 3,66 (Sangat Memuaskan), lewat judul tesis “Praktik Sanda dan Bakakarun dalam Perspektif Fikih Muamalah”, dari prodi S-2 Hukum Ekonomi Syariah, dan kini mendapat kesempatan menjadi dosen luar biasa mengampu mata kuliah Islam dan Budaya Banjar.
“Intinya yang pertama adalah berbakti kepada kedua orang tua, doa mereka luar biasa. Kedua, harus mau sakit kalau mau nyaman,” tegas Rahmani berbagi tips hidupnya.
Ia pun bersyukur bisa bergabung di UIN Antasari, yang di 2020 lalu melamar lowongan menjadi petugas kebersihan, walau waktu itu sudah bergelar sarjana.
“Prinsip dari orang tua saya, tidak perlu merasa rendah atas apapun pekerjaan yang kita lakukan, yang penting halal,” pungkasnya.
(Fur/Ali)
