Mahasiswa Diajak Bersiap Hadapi Situasi Berbeda saat KKN Tahap II Semester Genap 2022/2023
Foto bersama Karo AAKK dengan para peserta KKN (Foto:Humas/Yulida Rifani)
BANJARMASIN – Tanpa seragam, tak bersepatu, dan turun sekolah suka-suka, di antara segelintir situasi berbeda dunia pendidikan di pedalaman. Tak jarang, sang guru pun harus mengikuti irama murid-muridnya, seperti cerita peserta kuliah kerja nyata tahap I kepada Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama (AAKK) Drs. H. Rijalul Faqih, M.Si., M.E.I.
Pengalaman tersebut turut disampaikan lagi kepada para peserta KKN Tahap II, yang menjalani pembekalan, di Aula Asywadie Syukur, Kampus 1 Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin, Selasa (16/05). Sehingga seluruh mahasiswa yang bersiap mengikuti pengabdian, bisa tergambar situasi nantinya di lapangan, agar ketika terjun ke tengah masyarakat, dapat menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan, guna mendukung pembangunan sumber daya manusia di tingkat daerah.
“Sehingga adik-adik perlu membekali diri untuk terjun ke masyarakat ini, biar apa yang akan kita laksanakan tepat sasaran, tidak hanya sekadar memenuhi tugas agar adik-adik nanti bisa menyelesaikan perkuliahan karena sudah KKN, tetapi lebih dari itu, KKN yang kita laksanakan ini juga memberikan dampak dan kontribusi kepada masyarakat yang kita datangi,” urai Karo dalam sambutannya.
Total ada 108 peserta yang KKN di tahap ini, terbagi ke dalam 18 lokasi di 4 kecamatan di 2 kabupaten, yakni Balangan dan Hulu Sungai Tengah. Hampir semuanya berada di pedalaman, tempat masyarakat yang membutuhkan para mahasiswa UIN Antasari, termasuk dalam hal pembinaan keagamaan.
“InsyaAllah akan kita laksanakan selama lebih kurang satu bulan, di mulai dari tanggal 20 Mei disudahi nanti insyaAllah di tanggal 20 Juni,” jelas Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. dalam laporannya.
Semuanya mendapat bimbingan dan pengawasan dari 6 dosen, yang membantu survei dan penyusunan program, agar KKN nantinya berlangsung efisien.
Adapun pembekalan kali ini berlangsung setengah hari, dengan di antara materinya berupa “Arah dan Kebijakan Kuliah Kerja Nyata”, “Pemberdayaan Masyarakat dan Program Kerja KKN”, dan “Strategis Pendekatan Masyarakat Desa, Membangun Hubungan Kerja Sama, dan Etika Mahasiswa”.
(Fur/Ali)
