Koordinator PKM IAIN Pontianak: Sistem Penempatan Mahasiswa KKN UIN Antasari Sangat Baik
BANJAR – UIN Antasari melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), melaksanakan pemberangkatan para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Tahap 2 Semester Ganjil 2024/2025 ke lokasi yang telah disiapkan, dengan pemberangkatan gelombang pertama dilangsungkan Jumat (4/10).
Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) LP2M UIN Antasari Dr. Nuryadin, S.Ag., S.H., M.Ag. menjelaskan, pemberangkatan gelombang pertama ini mencakup desa-desa di Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, Kecamatan Piani Kabupaten Tapin. Kemudian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) ke Kecamatan Batang Alai Timur, Hantakan, dan Batang Alai Selatan. Berikutnya Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, serta Desa Emil Baru Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu.
Untuk gelombang kedua dilaksanakan pada Sabtu (5/10), ke desa-desa di Kecamatan Marabahan, Kecamatan Takisung, dan Panyipatan di Kabupaten Tanah Laut. Sedangkan gelombang terakhir dilangsungkan Senin (7/10), menuju Kabupaten Balangan di Kecamatan Juai, Tebing Tinggi, Halong, dan Awayan. Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, Kecamatan Piani Kabupaten Tapin, Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Ada pula yang diberangkatkan ke Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan se-Banua Anam, yakni di Tapin, HSS, HST, Hulu Sungai Utara, Balangan, serta Tabalong.
Dr. Nuryadin menegaskan, pemberangkatan mahasiswa ini telah direspons positif seluruh kepala desa dan camat masing-masing.
“Alhamdulillah untuk pemberangkatan mahasiswa KKN tahap 2 semester ganjil 2024/2025 telah berjalan lancar,” ungkapnya.
Di tahap 2 ini, UIN Antasari kembali melaksanakan KKN Kolaboratif Nusantara menggandeng IAIN Pontianak, dengan 4 mahasiswa yang ikut serta.
Koordinator Pusat PKM LP2M IAIN Pontianak Dr. Hj. Fauziah, M.Pd. yang terjun langsung mengantarkan mahasiswa, turut mengucapkan terima kasih kepada UIN Antasari, yang sudah memberikan peluang untuk kerja sama ini.
Ia mengaku kagum dengan sistem berkesinambungan yang diterapkan LP2M UIN Antasari, sehingga bisa mengelola jumlah besar peserta KKN, dengan tersebar merata ke banyak desa tujuan.
“Ini sepertinya akan saya terapkan di IAIN Pontianak,” ungkapnya.
Dr. Fauziah juga melihat langsung program para mahasiswa, termasuk penggalakan swadaya masyarakat, yang dengan itu bisa memperbaiki infrastruktur desa.
“Jadi ketika mahasiswa KKN berada dalam suatu wilayah atau desa, dilihatnya tidak ada jembatan, atau ada jalan yang kurang baik dan membahayakan, mereka langsung mempunyai ide untuk melakukan donasi yang tujuannya membantu,” urainya.
Selain itu, Dr. Fauziah juga melihat pelaksanaan program tes kesehatan, maupun pembuatan buku nikah untuk akta kelahiran, sehingga dirasa bermanfaat untuk masyarakat. Semua itu hasil dari kolaborasi para mahasiswa yang terdiri dari berbagai program studi dan kompetensi, guna bersama mengatasi berbagai permasalahan di lapangan.
“Program-program ini menurut saya patut dicontoh oleh IAIN Pontianak,” ucapnya.
Sementara itu, menurut Lasmina Hartati, tokoh masyarakat Dusun Baringan, peran para mahasiswa/i KKN sangatlah baik dan bermanfaat.
“Pagi mereka mengajar di Sekolah Dasar (SD), sore sekitar pukul 15.00 Wita mereka mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan di malam hari setelah salat Magrib diadakan kultum oleh mahasiswa. Khusus pada malam Jumat dilaksanakan pembacaan surah Yasin secara bersama-sama di musala atau langar,” ceritanya.
Ia pun berharap program ini bisa terus berkelanjutan, untuk makin memupuk kebersamaan sesama masyarakat, sekaligus memotivasi untuk belajar menggali ilmu pengetahuan, baik tentang ke-Islaman, maupun ilmu lainnya.
Penulis: Ali Akbar, S.Ag., M.Pd.I.
Penyunting: Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi
