Keren! Mahasiswa UIN Antasari Berikan Solusi Terobosan Pemanfaatan Lahan Wakaf di Desa Angkipih Dusun Tihan
BANJAR – Mahasiswa KKN Tematik Tahap II Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024 UIN Antasari Banjarmasin, menggunakan hasil penggalangan donasi terbuka untuk pemanfaatan tanah wakaf bagi Langgar Dusun Tihan, yang berlokasi di RT 5 Desa Angkipih, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.
Donasi tersebut ditujukan untuk mendukung kebutuhan langgar dengan memanfaatkan pengelolaan tanah wakaf secara produktif, yang diserahkan Selasa (07/11/2023).
Muhammad Andy Lesmana, salah satu mahasiswa menyampaikan, masih banyak masyarakat yang belum memahami wakaf secara holistik.
“Sebab, masyarakat masih mengenal wakaf dengan konsep benda tidak bergerak yakni 3M (masjid, musala, atau madrasah). Namun ada konsepsi wakaf yang jika dikelola dengan baik, potensinya akan sangat bermanfaat bagi kebutuhan langgar dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Wakaf produktif ini, urai Andy, berupa donasi yang didapat dari beberapa orang, yang kemudian bisa digunakan untuk menghasilkan untung. Keuntungan ini akan digunakan untuk membiayai kebutuhan langgar.
“Beranjak dari masalah tersebut, mendorong kami merealisasikan program wakaf produktif dengan memberikan 100 kg bibit kencur untuk ditanam di tanah wakaf langgar, yang keuntungannya nanti akan diberikan sepenuhnya untuk kebutuhan langgar,” tegasnya.
Andy mengakui, ilmu ini didapatnya selama berkuliah di UIN Antasari, yang ternyata sangat berguna membantu masyarakat.
“Penerapan ilmu yang didapat di bangku perkuliahan, ternyata bisa menjadi solusi jangka panjang bagi pemasukan kas langgar,” pungkasnya.
Iriansyah, marbut langgar, mengaku sangat berterima kasih atas solusi yang direalisasikan ini.
“Program ini sangat bermanfaat sekali, karena sebelumnya selama bertahun-tahun, tanah wakaf ini tidak termanfaatkan dengan baik,” sebutnya.
Sementara itu, Arif, salah satu putra desa, mengaku mendapat masukan dan terobosan yang luar biasa dari mahasiswa UIN Antasari untuk kesejahteraan masyarakat.
“Program ini merupakan terobosan perubahan yang sangat luar biasa bagi pemahaman masyarakat tentang wakaf,” ujarnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan penanaman bibit kencur bersama.
Seperti diketahui, KKN ini dilangsungkan satu bulan, yang mulai berdatangan sejak 13 Oktober lalu. Total 133 desa yang ditempati di 7 kabupaten se-Kalimantan Selatan, melibatkan 792 mahasiswa.
(Laporan Mahasiswa)
