Jadi Narasumber Kuliah Tamu Internasional, Perwakilan Turki: UIN Antasari Patut Menjadi Rujukan Nasional
BANJARMASIN – Menindaklanjuti kunjungan Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. yang telah ke Turki, diadakanlah Kuliah Tamu Internasional, yang diisi pembicara oleh perwakilan Istanbul Foundation for Science and Culture (IFSC) Hasby Sen, M.Hum. dan Prof. Ismail Latif Hacinebioglu dari Istanbul University.
Kegiatan ini dilangsungkan di Aula Zafry Zamzam Kampus 1, Senin (23/9/2024), diikuti civitas academica secara hibrida. Acara pun berlangsung antusias, seakan tidak habis audiens bertanya. Kemeriahan situasi ini disambut gembira oleh dua tamu dari Turki tersebut.
“Kami senang dengan antusias penyambutan dan jamuan yang luar biasa dari UIN Antasari, semoga kerja sama ini bisa terus dilanjutkan,” ungkap Hasby Sen, M.Hum. kepada Pusat Humas dan Keterbukaan Informasi.
Ia pun menegaskan, dari dialog yang berkembang, UIN Antasari memiliki dosen-dosen mumpuni, dengan fasilitas memadai yang kini memiliki 2 kampus, dengan satunya berada di Banjarbaru.
“Kami sangat menganjurkan masyarakat Banjarmasin secara khusus, dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk bisa kuliah di UIN Antasari,” ajak Hasby Sen, M.Hum.
Sementara itu, Prof. Hacinebioglu juga mengaku bersyukur bisa berkunjung ke Banjarmasin, usai melakukan perjalanan jauh dengan transit terlebih dahulu di Jakarta.
“UIN Antasari layak untuk dikunjungi, saya bertemu dengan banyak orang hebat, menyenangkan bisa berjumpa dengan para cendekiawan dan mahasiswa di kampus ini,” ucapnya.
Sebelumnya, di kuliah tamu ini, Hasby Sen, M.Hum. banyak mengenalkan pemikiran dari ulama terkemuka Anatolia Said Nursi, yang lahir di tahun 1877, mulai dari perjuangannya menentang sekulerisme, pelopor pembaruan pendidikan Islam lewat integrasi ilmu, hingga mendorong persatuan umat.
Sedangkan Prof. Hacinebioglu menyatakan, bahwa pemahaman sikap proposisional dapat membantu seseorang dalam mengidentifikasi dan membantah argumen yang tidak valid, sehingga penting adanya keseimbangan antara kesederhanaan dan kompleksitas dalam argumen untuk memperkuat debat yang lebih konstruktif.
(Fur/Ana)
