Hari Santri 2021, UIN Antasari Gelar Upacara Bendera dan Pembacaan Syair Maulid Nabi Muhammad SAW
UIN Antasari, Banjarmasin – Jumat, 22 Oktober 2021 bertepatan tanggal 15 Rabiul Awal 1443 H dalam rangka memperingati Hari Santri 2021 yang mengangkat tema “Santri Siaga Jiwa Raga”, UPT Ma’had Al Jamiah UIN Antasari menyelenggarakan pembacaaan Syair Maulid Simtudduror bertempat di Gedung Auditurium Mastur Jahri UIN Antasari secara terbatas.
Acara yang diawali dengan Upacara Bendera di halaman Gedung PSB UIN Antasari ini dihadiri oleh Rektor, para Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan, Wakil Direktur Pascasarjana Kepala UPT Mahad Al Jamiah, Musyrif dan Musyrifah serta Mahasantri dan Mahasantriwati di lingkungan UIN Antasari Banjarmasin.
Kepala UPT Ma’had Al Jamiah, Dr. H Ahmad Mujahid, MA dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya atas kegiatan Hari Santri 2021 yeng bertepatan dengan bulan maulid Nabi Besar Muhammad SAW. “Sudah lama kita khususnya Ma’had Al-Jamiah kegitan ini selama masa COVID-19 ini hampir 2 tahun dan Alhamdulillah sekarang kita bisa melaksanakan kegiatan ini dan bertepatan juga ketika kita melaksanakan Hari Santri ini dengan peringatan kelahiran junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW”. Ujurnya.
Mujahid menegaskan bahwa Hari Santri Nasional yang ditetapkan lewat keputusan Presiden No 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional merupakan simbol pengakuan negara terhadap Ulama dan Santri dalam mempertahankan Republik Indonesia yang dimulai dengan seruan Resolusi Jihad oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945.
Selain itu, Menurut Mujahid bawah Hari Santri Nasional juga merupakan simbol bahwa antara Islam dan Negara tidak saling dipertentangkan. Simbol ini menurutnya sesuai dengan salah satu Visi Ma’had Al Jamiah yaitu Menanamkan Nilai-nilai Islam Wasathiyyah.
“Di Ma’had Al Jamiah kita mengadakan pembelajaran Islam dan Kebangsaan, dengan materi ini mahasantri bisa memahami bagaimana moderasi keberagamaan dan juga bagaimana hubungan antara Islam dan Negara”. Kata Mujahid.
Senada dengan itu, Rektor UIN Antasari Prof. Dr. H. Mujiburrahman dalam sambutannya juga mengungkapkan kegembiraannya bahwa peringatan Hari Santri Nasional 2021 ini bisa dilangsungkan dengan tatap muka setelah level PPKM Kota Banjarmasin sudah turun ke level 2 walaupun masih dengan pembatasan dan prokes yang ketat.
Mujiburrahman, menyerukan kepada para mahasantri dan mahasantriwati untuk mewarisi peranan para ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekan Republik Indonesia terutama para ulama dan santri di Kalimantan Selatan seperti KH. Idham Chalid dan Brigjen Hasan Basry.
Selain itu, Mujiburrahman menjelaskan bahwa kaum santri mempunyai kultur yang khas, diantaranya yang pertama bahwa santri mempunyai orientasi keilmuan yang khas, bagi santri ilmu merupakan sebuah kebutuhan sebagai petunjuk atau pelita kehidupan (Ilmu yang bermanfaat), oleh karena itu semangat santri adalah semangat belajar. “Budaya membaca itu budaya santri, menuntut ilmu, belajar terus menerus itu adalah suatu orientasi keilmuan santri” ujarnya.
Yang kedua adalah kesederhanaan, menurutnya nilai-nilai kesederhanan merupakan kultur yang sangat penting bagi para santri. Yang ketiga adalah kebersamaan, kebersamaan sangat penting dalam dunia kesantrian, disitu kultul santri dalam menurunkan ego dan mementingkan diri sendiri. Dan yang ke empat adalah kemandirian, kemandirian sangat penting, karena hidup tidak selalu ada orang yang hadir pada saat dibutuhkan, terlebih pada zaman sekarang ini dibutuhkan kemampuan untuk belajar mandiri.
Terakhir, Rektor mengucapkan terima kasih kepada panitia atas terselenggaranya kegiatan peringatan Hari Santri 2021 ini. Ia berharap dengan dibacanya syair maulid Nabi pada kegiatan ini kampus UIN Antasari menjadi lebih damai, lebih religius dan lebih maju serta diselamatkan dari bala bencana termasuk COVID-19.
