Gembiranya Orang Tua Mahasiswi UIN Antasari, Anaknya Bisa Mengikuti Program Pemondokan
Para mahasantriwati sedang mengikuti acara penutupan (Foto:Humas/Achmad Magfur)
BANJARBARU – Berkaca-kaca, mata Masliah terlihat. Orang tua Fatimah Az-Zahra ini sering tersenyum ketika diajak bicara oleh Humas. Ia pun mengaku gembira anaknya bisa menempuh pendidikan tinggi, berkat kemurahan hati Universitas Islam Negeri Antasari, yang memberikan beasiswa di Prodi Tadris Fisika, apalagi telah tuntas menjalani program asrama.
“Alhamdulillah, senang sekali melihatnya bisa bersekolah,” ucapnya terharu.
Masliah setia menanti anaknya, yang sedang mengikuti penutupan program pemondokan, di Masjid Kampus 2 UIN Antasari, Sabtu (31/12/2022).
Dengan berkendara roda dua, ia rela menempuh 30 kilometer lebih untuk menjemput anaknya, dari alamat semula di Kelayan A.
Ya, banyak mahasiswi yang mendapat pengalaman pertama jauh dari orang tua, guna bersama menuntut ilmu tambahan keagamaan, layaknya di pesantren.
“Perasaannya sih campur aduk ya, ada sedihnya, ada senangnya karena kumpul-kumpul sama teman-teman juga, terus diajarin bagaimana caranya mandiri, gimana caranya sabar, ikhlas menghadapin semuanya,” ungkap Siti Nur Ariyati kepada Humas usai acara.
Ia pun mengaku bersyukur bisa menjalani program spesial ini, karena sebelumnya tidak pernah merasakannya, apalagi berlatar belakang pendidikan umum dari SMA.
“Alhamdulillah, banyak sih perubahannya, dari yang awal misalnya rancak babal, nakal, sekarang alhamdulillah mulai melatih diri supaya lebih baik lagi, walaupun masih ada buruknya, tapi, kata Bapak Mujiburrahman tadi, di mana kita itu meninggalkan yang buruk menjadikan sebuah pengalaman, dan yang baik terus dijalankan,” ucap Mahasiswi Prodi Tadris Biologi ini.
Hadir langsung menutup program angkatan pertama ini, adalah Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd.
Banyak pesan penting yang disampaikan alumnus Pesantren Al-Falah Banjarbaru tersebut, agar terus melanjutkan kebiasaan baik yang telah diajarkan selama di asrama.
Apalagi program ini merupakan bagian dari upaya pihaknya mewujudkan lulusan yang “Unggul dan Berakhlak”.
“Andalah orang pertama dalam sejarah, tidak akan terulang lagi, dalam sejarah UIN Antasari, mahasiswi yang pertama kali masuk asrama di kampus 2 ya anda ini,” tegas Rektor dalam sambutannya.
Total ada 321 mahasiswi yang lulus program ini, dari jumlah semula sebanyak 331 orang.
Semuanya mendapat berbagai pelajaran menarik selama 4 bulan, baik dari fikih, tauhid, akhlak, success story, sampai dengan goal setting, sehingga bisa mendapat gambaran untuk terus mengembangkan kemampuan, agar nantinya dapat menjadi insan berguna bagi masyarakat kelak.
(Fur/Ali)
