FEBI UIN Antasari Gandeng Stakeholders Laksanakan Workshop Penyusunan Visi Misi dan Kurikulum
Rabu (25/04/2018) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Antasari Banjarmasin laksanakan workshop visi misi dan kurikulum bertempat di Aula Jafry Zamzam Gedung Rektorat UIN Antasari Banjarmasin. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. H. Hamdan, M.Pd, Dekan FEBI Dr. H. Fathurrahman Azhari,M.H.I, Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan Regional (OJK) Regional 9 Kalimantan dan mitra kerjasama FEBI lainnya, baik lembaga Bank maupun non-bank.
Dalam sambutannya, Dekan FEBI menyampaikan bahwa workshop visi misi dan kurikulum ini menjadi sangat penting untuk dilaksanakan karena beberapa hal, yaitu: pertama, alih status IAIN Antasari Banjarmasin menjadi UIN Antasari Banjarmasin.“Transformasi IAIN Antasari menjadi UIN Antasari secara otomatis mengharuskan penyesuaian-penyesuaian di segala lini, utamanya visi misi dan kurikulum fakultas,mengingat transformasi tersebut juga berarti adanya perubahan pada visi dan misi institusi”, jelasnya.
Kedua, FEBI merupakan fakultas baru di UIN Antasari Banjarmasin. “FEBI yang sebelumnya merupakan bagian dari Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam (FSEI) memerlukan adanya penyesuaian kurikulum yang akan digunakan di FEBI, yang tentu saja berbeda dengan yang digunakan di Fakultas Syariah (FS)”.
“Terakhir, tuntutan dunia kerja. Situasi dan kondisi dunia kerja hari ini yang semakin cepat berubah menuntut diadakannya penyesuaian visi misi serta kurikulum fakultas, mungkin nanti ada pengurangan mata kuliah, maupun penambahan. Maka dari itu, keikutsertaan para mitra kerja dalam workshop ini diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran bagi penyusunan visi misi dan kurikulum FEBI dalam rangka memastikan agar para lulusan FEBI memiliki kemampuan yang sesuai dan dibutuhkan di dunia kerja”, ungkap Fathurrahman Azhari.
Selanjutnya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. H. Hamdan, M.Pd dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa FEBI merupakan fakultas yang sangat strategis, mengingat kondisi masyarakat muslim hari ini yang semakin memiliki minat yang besar pada perekonomian islam (syariah).“Evaluasi dan perubahan kurikulum merupakan suatu keniscayaan dalam rangka penyesuaian dengan kebutuhan dan kondisi zaman agar senantiasa up to date”,tegasnya. (rdh/humas)
