Ditunjang Perkuliahan yang Nyaman, Rofiqa Jadi Mahasiswi Teladan
BANJARBARU – Bergabung di Universitas Islam Negeri Antasari, sangat disyukuri Rofiqa Zulfa Salsabila. Dengan perkuliahan yang nyaman, dosen yang interaktif, dan teman-teman sefrekuensi ingin maju, telah menunjangnya menjadi terdepan, hingga di tahun ini mendapat penghargaan terbaik satu mahasiswa teladan.
Apresiasi tersebut diserahkan langsung Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., di rangkaian peringatan dies natalis ke-59 UIN Antasari, di Gedung Serbaguna Kampus 2, Sabtu (25/11/2023).
Rofiqa pun mengaku gembira meraih prestasi ini, bahkan sebelumnya tidak menyangka mendapatkannya.
“Saya menikmati setiap prosesnya, dan berterima kasih banyak kepada orang-orang baik yang membantu saya hingga bisa menjadi seperti ini,” ucapnya kepada Humas.
Rofiqa turut berbagi tip menarik, yang telah mengantarkannya menerima banyak penghargaan. Di antaranya adalah menyibukkan diri, baik dalam aktivitas belajar, maupun berorganisasi di dalam kampus dan komunitas.
“Sebab, kesibukan membuat saya terpaksa produktif, dan mau tidak mau saya harus melakukan banyak hal yang tidak disangka dapat berdampak besar,” ungkapnya.
Di antara prestasi yang didapat Rofiqa adalah juara 3 pada Olimpiade Agama, Sains, dan Riset (OASE) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kedua Tahun 2023 Bidang Inovasi dan Teknologi.
Juara 2 Poster Mini Riset Moderasi Beragama pada KKN Nusantara 2023 oleh IAIN Parepare. Finalis El-Bajo National Essay Competition Tahun 2022 kategori Idea Challenge oleh Sentosa Foundation.
Juara 1 Karya Tulis Ilmiah kategori Sosial Humaniora Madrasah Young Researcher Super Camp 2019, dan The Best Paper Ritual and Local Tradition on Resilience I pada acara Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) 6th Tahun 2022.
“Saya senantiasa mensyukuri apa yang sudah saya capai, sehingga saya merasa harus bermanfaat lebih banyak lagi bagi lingkungan dan orang-orang sekitar,” ucapnya mengingat pesan orang tua.
Mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam kelahiran 2002 ini bercita-cita ingin menjadi dosen, dan berharap bisa menjadi novelis suatu saat nanti.
“Sedari dahulu, saya ingin sekali berhasil menerbitkan novel yang kisahnya dapat menggerakkan hati banyak orang. Maka dari itu, saya ingin mulai menulis cerita sembari menulis artikel ilmiah,” pungkasnya.
Rofiqa lahir di Kotabaru, putri dari pasangan H. Muhammad Ideham, S.Ag. dan Hj. Maria Olfah. Lewat dukungan kedua orang tuanya inilah yang mendorongnya memiliki semangat besar untuk terus belajar dan berkarya.
“Dukungan dari keluarga membuat saya senantiasa semangat untuk menjadi orang yang lebih baik lagi,” pungkasnya.
(Fur/Ali)
