Buka Pemondokan Kampus 2 Tahap I 2024/2025, Wakil Rektor AUPK Motivasi Mahasantri ke Turki
BANJARBARU – Sudah jadi perhatian serius Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. untuk rutin membuka program pemondokan. Namun di Tahap I Tahun Akademik 2024/2025 Asrama Banjarbaru, Rektor diwakili oleh Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag., Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan (AUPK), seiring perjalanan dinas keluar negeri, guna membuka jalan mahasiswa agar bisa belajar ke Turki.
Setidaknya hal ini disampaikan Wakil Rektor saat bertemu para mahasantri, di Masjid Kampus 2, Kamis (12/9). Dr. Sagir menguraikan, bahwa UIN Antasari sudah kembali rutin mengirimkan para mahasiswa keluar negeri usai terdampak pandemi, dengan terlebih dahulu bekerja sama dengan lembaga pendidikan di Malaysia maupun Thailand Selatan.
“Tahun ini mahasiswa kita sudah bisa ke Makkah,” ungkap Wakil Rektor.
Alumnus Universiti Kebangsaan Malaysia ini menegaskan komitmen Rektor Prof. Mujiburrahman, guna mewujudkan visi lahirnya lulusan yang “Unggul dan Berakhlak”. Unggul itu salah satunya dijabarkan dengan program internasional.
“Sedangkan yang ‘Berakhlak’, operasionalnya adalah lewat pemondokan ini,” jelas Wakil Rektor.
Menurut Kepala UPT Ma’had al-Jami’ah, lewat program ini para mahasiswa dibina intensif selama 4 bulan, menjalani rutinitas beramal ibadah dan mengikuti taklim layaknya di pondok pesantren.
“Kami harap kalian betah semua, karena fasilitas kamarnya sudah layaknya hotel, kamar mandi dan WC ada di dalam kamar. Selain itu, kasur, dan dipannya baru,” urai Dr. Hairul Hudaya, M.Ag. dalam laporannya.
Di sini, 77 mahasantri dan 125 mahasantriwati ditempa mental dan karakternya, sekaligus diisi pembimbingan karier masa depan.
“Menurut ulun program pemondokan ini bagus sekali untuk mendidik karakter kami. Apalagi di sini kami bisa menambah ilmu dan menambah relasi baru,” ungkap Noor Azkia Munirah, mahasiswi Prodi Psikologi Islam kepada Pushakin.
Ia pun berharap lewat perjalanan ini, bisa membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
(Fur/Ana)
