Bersiap Optimalkan Laporan KKN Tahap II 2023, LP2M Perkuat Teori dan Metodologi PAR & ABCD kepada para Supervisor
BANJARMASIN – Foto-foto hasil pengabdian masyarakat diperlihatkan Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat Prof. Dr. Deasy Arisanty, S.Si., M.Sc. Ada berupa pelatihan pembuatan alat sistem peringatan dini banjir rob dan pelatihan pembuatan keripik kelakai ‘lemidi’, hingga dijadikan karya ilmiah menembus publikasi jurnal.
Setidaknya hal ini disampaikan saat Penguatan Teori dan Metodologi Pengabdian Masyarakat dengan Metode Participatory Action Research (PAR) dan Asset Bassed Community Development (ABCD), gelaran Pusat Pengabdian kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Antasari Banjarmasin, di Aula Asywadie Syukur Gedung Pusat Sumber Belajar Kampus 1, Rabu (20/09/2023).
Prof. Deasy menjelaskan, metode ABCD bisa digunakan dengan menginvetarisasi aset yang dimiliki masyarakat terlebih dahulu, agar nantinya dioptimalkan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat.
“Aset tersebut bisa berupa keahlian individual, institusi/asosiasi/organisasi yang bisa dilibatkan, infrastruktur fisik, sumber daya alam, peluang ekonomi, hingga kekuatan sosial budaya dan religi,” urainya saat menjadi pemateri.
Sehingga lewat berbagai pendekatan yang dilakukan pihak perguruan tinggi, Prof. Deasy berharap, masyarakat desa bisa tumbuh mandiri lewat kekuatan/aset yang dimiliki, guna menunjang terjadinya transformasi sosial menuju kesejahteraan.
Hal ini tentunya didukung penuh Rektor UIN Antasari Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., yang menginginkan jajarannya mematangkan ide/perencanaan, agar bisa berbuat lebih banyak saat di lapangan.
“Itu sesungguhnya yang diinginkan oleh PAR, ABCD, dan metode-metode lainnya. Intinya itu, supaya ada hasilnya kita di lapangan. Yang kedua, kalau tercatat itu lebih bisa dipertanggungjawabkan, dan bisa dibaca oleh yang lain untuk dipelajari,” ungkap Rektor dalam sambutannya.
Ya, metode-metode ini menuntut laporan yang lebih kompleks, sehingga mahasiswa saat melakukan kuliah kerja nyata, diminta membuat video, selain artikel, dan esai individual.
“Untuk mencapai itu, dibutuhkanlah supervisor yang paham metodologi ini,” sebut Ketua LP2M Dr. Muhammad Zainal Abidin, M.Ag. saat menyampaikan laporan panitia.
Adapun yang mengikuti kegiatan ini ada sekitar 50 dosen, yang siap terjun di tahap kedua KKN nanti.
(Fur/Ali/Jal)
