Waduh! Keterusan Pil KB Bisa Picu Kanker Payudara
Dokter Rini Kuntari dari Puskesmas Cempaka Putih saat menyosialisasikan pentingnya deteksi dini kanker serviks & payudara (Foto:Humas/Hadi Rustami)
BANJARMASIN – Penggunaan kontrasepsi memiliki bermacam variasi, ada yang alami, ada yang menggunakan bantuan alat. Nah, alat-alat yang mengandung hormon estrogen, ternyata bisa memicu risiko kanker payudara.
Setidaknya hal ini diberitahukan dr. Rini Kuntari, tenaga kesehatan Puskesmas Cempaka Putih, saat sosialisasi sebelum Tes IVA dan Sadanis Gratis, Gelaran Darma Wanita Persatuan (DWP) UIN Antasari, di Klinik Kampus I Banjarmasin, Rabu (10/08/2022).
Ia menegaskan, penggunaan kontrasepsi mesti dikombinasi, karena ada alat lainnya yang tidak mempengaruhi kondisi hormon, seperti kondom, namun semuanya mesti tetap dikonsultasikan dengan petugas kesehatan.
“Estrogen ini sebenarnya faktor penting untuk pertumbuhan dan seksual wanita, cuman nanti kalau paparannya terlalu sering, itu akan menstimulasi menjadi kanker,” urai dokter dari tim Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin tersebut.
Faktor lainnya, adalah gaya hidup, termasuk asap rokok, sehingga ia mendorong ibu-ibu agar menyadarkan suami perokok untuk menghentikan aktivitas merugikan tersebut, guna kesehatan keluarga.
Adapun gejala-gejalanya, bisa berupa benjolan, keluar nanah jika ditekan, kemerahan, kasar, dan ada lekukan kecil layaknya lesung pipi.
“Tahap dini atau lesi prakanker tidak ada gejala. Jadi ini tanpa gejala, jadi sering tidak disadari, makanya kenapa perlunya skrining,” tegasnya.
Sehingga di kesempatan ini para perempuan diajak peduli kesehatan, dengan mau menyempatkan waktu memeriksakan diri ke para ahli, agar ada penanganan lebih cepat jika terdapat temuan.
Tes kali ini diikuti 75 peserta terdaftar, yang antusias diikuti para anggota DWP, guru-guru PAUD Terpadu Tarbiyatul Athfal, dosen dan karyawan UIN Antasari, serta masyarakat umum, yang berlangsung 2 hari, hingga 11 Agustus 2022, dari Pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WITA.
(Fur/Ali)
