UIN Antasari Terpilih Bersama 12 PTKIN Menjadi Fasilitator ELTT
Para Peserta ELTT 2022 yang difasilitasi UIN Antasari (Foto:Prodi TBI)
BANJARMASIN – ELTT merupakan akronim dari Pelatihan Guru Bahasa Inggris, program kerja sama antara Kantor Bahasa Inggris Daerah (RELO) Kedutaan Amerika Serikat, Kementerian Agama, dan Lembaga World Learning. Universitas Islam Negeri Antasari terpilih untuk ikut memfasilitasi, yang di 2022 telah melatih 20 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Hadir sebagai pelatih adalah Dr. Raida Asfihana, M.Pd., Afifah Linda Sari, M.Pd., Hidayah Nor, M.Pd., dan Fajrianor, M.Pd. Sedangkan sebagai pelatih utama, diisi Nani Hizriani, M.A.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru Bahasa Inggris di madrasah dan pesantren di seluruh Indonesia,” urai Nani saat acara penutupan di Gedung Fakultas Syariah, Jumat (27/01/2023).
Sebelumnya, program ini dimulai sejak 5 Mei 2022 dari tahapan pembentukan para pelatih utama yang berlangsung daring.
Berbagai pembekalan dan pendidikan juga dilewati para pelatih, untuk kemudian perekrutan peserta ELTT yang berasal dari Kabupaten Kapuas (Provinsi Kalteng), dan sisanya dari Kalsel, yakni Kabupaten Hulu Sungai Utara, Tanah Laut, Banjar, Kota Banjarmasin, dan Kota Banjarbaru.
Akhirnya ada 19 yang berhasil menyelesaikan program ini, usai mengikuti orientasi 1, hingga 100 jam kursus via luring dan daring, untuk mendapatkan materi Bahasa Inggris bagi Pembelajaran, Pengetahuan Profesional untuk ELTT dari National Geografic Learning, dan lokakarya tatap muka serta tugas refleksi.
“Bagi kampus penyelenggara, program ini tidak hanya meningkatkan hubungan dan kerja sama internasional, tapi juga meningkatkan penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang Pendidikan Bahasa Inggris,” tegas Nani.
ELTT ini pun terus dilanjutkan di 2023, dengan menunjuk Afifah Linda Sari, M.Pd. dan Sarinah S.Pd. sebagai pelatih, untuk memfasilitasi 30 peserta.
“Melalui kegiatan ini, para guru Bahasa Inggris di Kalsel diharapkan mendapat pengalaman yang berharga tentang metode interaktif dalam mengajar, lebih percaya diri, dan memiliki jaringan profesi yang kuat,” pungkas Nani yang juga Dosen UIN Antasari tersebut.
Sumber: Hidayah Nor, M.Pd.
Pengolah: Achmad Magfur, S.Sos.I.
Editor: Ali Akbar, S.Ag., M.Pd.I.
