Prof Dr H Akh Fauzi Aseri MA selaku Koordinator Kopertais Wilayah XI Kalimantan menyampaikan tiga pokok utama rencana strategis pengembangan PTAI secara nasional.

Hal itu terungkap ketika ia menyampaikan sambutan pada Wisuda ke-3 STAI Sangatta Kutai Timur, Rabu (12/2), di gedung serba guna Bukit Pelangi.

Prof Fauzi menyampaikan bahwa renstra yang pertama adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi agama Islam. ”Tahun 2014, secara nasional kita mentargetkan dapat merekrut 151.147 orang mahasiswa baru. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi kita semua.” Target ini, menurut Prof Fauzi, memberi pesan bagi perguruan tinggi agama Islam agar dapat meningkatkan rekrutmen mahasiswa baru pada tahun ini. ”Itu berarti kita seluruh perguruan tinggi agama Islam di lingkungan Kopertais Kalimantan, memiliki tantangan untuk setidaknya dapat merekrut setidaknya 12 ribu mahasiswa baru dalam dua semester mendatang,” tukas Rektor IAIN Antasari Banjarmasin itu.

Upaya untuk meningkatkan in put mahasiswa ini disinyalir bakal dihadang oleh banyak rintangan dan cobaan, salah satunya adalah masih minimnya jumlah dosen serta terbatasnya sarana dan prasarana. ”Namun saya kira fokus kita jangan kepada rintangan, namun harus kepada kesempatan yang boleh jadi muncul dari rintangan itu sendiri. Saya yakin, dengan tekad untuk meningkatkan kapasitas institusi, kita dapat meningkatkan penerimaan mahasiswa baru pada tahun ini,” kata Prof Fauzi.

Pada saat yang sama, untuk meningkatkan akses masyarakat ini, Kopertais akan terus mendorong adanya gerakan dari masing-masing PTAI untuk meningkatkan kemampuan bidang teknologi terkait pengelolaan pendidikan seperti e-learning, e-journal dan digital library.

Pokok kedua dalam rencana strategis pengembangan ptai yang ditetapkan adalah  peningkatan mutu perguruan tinggi. Hemat Prof Fauzi, peningkatan mutu perguruan tinggi agama Islam ini sangat berkaitan dengan empat komponen, yaitu peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di PTAI, peningkatan mutu penelitian dan pengabdian, peningkatan sistem penjaminan mutu, dan peningkatan infrastruktur/sarana prasarana.

Pokok strategis yang ketiga, lanjut Prof Fauzi, adalah perguruan tinggi agama Islam diarahkan untuk meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan citra/maruah kelembagaannya.

Menurut Prof Fauzi, teori serta pengalaman beberapa perguruan tinggi yang diakui menunjukkan bahwa pokok ketiga ini sangat ditentukan oleh tiga langkah, yakni peningkatan kerjasama dengan perguruan tinggi lain, masyarakat dan stakeholders, peningkatkan kualitas sdm di bidang administrasi perguruan tinggi, dan standarisasi pelayanan yang prima. ”Dengan memperhatikan tiga pokok strategis di atas yaitu peningkatan akses, peningkatan mutu, dan peningkatan tata kelola, insya allah arah pengembangan perguruan tinggi agama Islam kita dapat lebih baik lagi,” ucap Prof Fauzi. (Hikam).