Peserta Tes IPMB ASN asal HST: Pelayanan UIN Antasari Maksimal Memuaskan
Para peserta ceria berfoto sebelum dipusingkan soal-soal yang membingungkan (Foto:Humas/Hadi Rustami)
BANJARMASIN – Kerja keras panitia pelaksana tes Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama (IPMB) ASN Tahun 2022 di Titik Lokasi Universitas Islam Negeri Antasari membuahkan hasil, dengan terpuaskannya banyak peserta, termasuk yang berasal dari luar satuan kerja.
Di antaranya adalah Bangkit Satria Timur, S.Pd., Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Ia sengaja memilih lokasi ujian di Kota Banjarmasin, seiring cuti akhir tahun, dan lebih dekat dengan kediamannya.
Pilihannya tersebut pun tidak salah, karena merasa terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan tuan rumah, sehingga memudahkannya untuk mengikuti pengisian survei nasional dari Kementerian Agama tersebut.
“Pelayanannya memuaskan, maksimal. Memuaskan dari absen tadi dibantu, kalau ada kendala dibantu juga,” tegas Satria kepada Humas, saat diwawancara usai mengikuti tes sesi 1 di Auditorium Mastur Jahri, Selasa (27/12).
Serasa Ikut Seleksi CPNS Lagi
Bahkan dari luar provinsi juga ikut memilih tes di UIN Antasari, yang salah satunya adalah Laili Wahyunita, S.Kom., M.Cs., Dosen IAIN Palangkaraya, dari Kalimantan Tengah.
Ia merasakan suasana yang hampir mirip ketika mengikuti ujian calon pegawai negeri sipil, terutama di bagian Tes Karakteristik Pribadi (TKP), namun dengan tingkat kesulitan yang lebih rumit.
“Kurang lebih seperti itu, tapi lebih membingungkan menurut ulun, soalnya dari pilihan itu ada 6, dipilih 3, kita enggak tahu yang benar yang salah, dan katanya hampir mirip-mirip,” ungkap Laili.
Bahkan dari daerah yang lebih jauh lagi, turut mengikuti ujian di UIN Antasari, yakni dari Samarinda (Kalimantan Timur).
Sedangkan total pesertanya di titik lokasi ini, mencapai 436 orang, terbagi dalam 4 sesi di 3 tempat yang disediakan, yakni auditorium, Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (UTIPD), kemudian di Laboratorium Komputer Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
“Jadi, untuk peserta itu ada yang dari UIN Antasari, terus ada yang dari Kemenag, Kanwil, bisa dari mana aja boleh mendaftar di tempat kita,” jelas Hj. Bulkisnawati, S.Ag., M.Pd.I., selaku ketua panitia, yang juga Koordinator Bagian Organisasi dan Kepegawaian.
Pihaknya bekerja keras menyukseskan acara ini, bahkan ada yang sampai lembur hingga pukul 02.00 dini hari. Semuanya ikhlas melayani, meski tidak ada honor tambahan, seiring dilangsungkan dadakan dan menjelang tutup tahun.
Pemetaan Kebijakan
Tes IPMB ASN ini berlangsung serentak se-Indonesia yang terhubung satu sama lain melalui Zoom Meeting. Menurut laporan Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI Dr. H. Nurudin, S.Pd.I., M.Si., jumlah peserta keseluruhan mencapai 231.671 ASN, dengan 1.160 titik lokasi, yang dicanangkan masuk rekor MURI.
Turut hadir mengikuti pembukaan ini secara virtual, adalah Wakil Rektor UIN Antasari Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan Dr. H. Akhmad Sagir, M.Ag. Ia berharap hasil survei ini bisa makin menguatkan kinerja profesionalitas ASN, lewat pemetaan kebijakan yang terukur dari indeks yang dicapai.
“Saya kira ini memang perlu. Jadi, sebelum literasi tentang moderasi beragama ini menyasar ke kementerian lain, Kementerian Agama harus memetakan IPMB di instansinya sendiri terlebih dahulu. Saya kira ini sangat baik, sangat bagus, dan tepat waktunya,” tegasnya usai mengikuti acara pembukaan di Laboratorium UTIPD.
Rencananya, tes ini akan dilangsungkan 2 tahap, dengan jadwal berikutnya dilaksanakan pada pekan ke-2 Januari 2023, yang diikuti rektor, para wakil rektor, dekan, direktur pascasarjana, para kepala biro, hingga semua panitia.
(Fur/Ali)
