Perpisahan KKN Moderasi Beragama di Jawa Barat, Warga: Berat dan Sedih, Kehadiran Mahasiswa KKN Tahun Ini Terasa Sangat Dekat di Tengah Masyarakat
KUNINGAN – Ahad (25/8/2024), menjadi hari terakhir bagi mahasiswa peserta KKN Moderasi Beragama ke-4 se-Indonesia. Bak pepatah mengatakan, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.
Para peserta KKN pun mengaku terasa sangat berat hati karena harus kembali ke kampung halaman. Momen ini akhirnya membuat suara isak tangis tak terelakan, ketika harus melepas sahabat seperjuangan dari seluruh Nusantara. Menurut mereka, ini merupakan pertemuan langka yang sangat minim peluangnya untuk bisa berkumpul kembali, seiring jarak dan tempat yang terpisah-pisah se-Indonesia.
“Sebenarnya sudah berusaha sekuat mungkin agar air mata tidak menetes, ketika saya berpamitan dengan teman-teman dan ibu pemondokan. Namun ketika saya dipeluk oleh Ibu Icih selaku ibu pemondokan, saya tidak bisa menahannya lagi. Banyak sekali pesan yang beliau titipkan kepada saya, salah satunya adalah agar nanti bisa berkunjung lagi ke sini lagi ke sini, ketika sudah sukses,” ungkap Kania Husna.
Perpisahan secara formal juga dilakukan di setiap kelurahan bersama warga dan segenap aparat desa.
“Entah kenapa perpisahan dengan anak KKN kali ini terasa sangat berat dan menyedihkan. Kehadiran mereka di tengah masyarakat terasa sangat dekat, padahal sebelumnya juga banyak anak-anak KKN yang pernah berada di sini,” ujar Ella, Ketua RT 23 Blok Cipager Tengah Kelurahan Cigugur.
Kemudian di Suka Mulya, yakni Agus Fikriyani, turut mengaku mendapat pengalaman luar biasa, dengan 40 hari beraktivitas bersama para mahasiswa lainnya se-Indonesia.
“Semoga ini bukan akhir dari pertemuan kita, melainkan menjadi awal langkah kita untuk menggapai cita-cita dan sukses bersama, sehingga di versi terbaik kita nanti, kita dapat berkumpul kembali,” harapnya.
Ia pun menjadi yang terakhir pulang dari lokasi KKN, setelah melihat keberangkatan seluruh teman-temannya kembali ke kampung halaman.
Berikutnya dari Cisantana, Andry Lestari, mengaku telah mendapat kesan mendalam selama kebersamaan yang terjalin. Bahkan ditemani mahasiswa lainnya dari perguruan tinggi berbeda, ia sempat menjelajahi keindahan alam Kabupaten Kuningan, dari perbukitan yang hijau, hingga mata air yang sejuk.
“Tak terlupakan pula momen-momen sederhana seperti makan bersama, berbagi cerita tentang kampung halaman masing-masing, dan bercanda di sela-sela waktu senggang,” tuturnya.
Penjemputan delegasi UIN Antasari Banjarmasin dilakukan oleh Dr. Nuryadin, M.Ag., selaku Koordinator Pusat Pengabdian kepada Masyarakat di 5 lokasi KKN, yakni Kelurahan Cipari (Rena Zulfaidah), Cigugur (Kania Husna), Cisantana (Andry Lestari), Cileuleuy (Zafirul Karim), dan Suka Mulya (M. Agus Fikriyani).
(Tim KKN Moderasi Beragama 2024)
