Penasihat Grand Syaikh Al-Azhar Mendukung Perjuangan Keadilan Gender dan Hak Perempuan di Forum Jaringan PSGA
BANDUNG – Koordinator Pusat Studi Gender, Anak, dan Difabel (PSGAD) UIN Antasari Banjarmasin Dr. Hj. Norlaila, M.Ag., M.Pd., turut berhadir dalam diskusi Forum Jaringan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), bersama seluruh perwakilan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri dan swasta (PTKI), Jumat (12/07/2024).
Ia menegaskan, momen ini sangat penting, karena seluruh koordinator/kepala PSGA melakukan kerja sama dengan Balai Litbang Agama Semarang, dalam konteks memperkuat upaya efektivitas dalam pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS).
“PSGA di masing-masing PTKI di Indonesia ditunjuk sebagai pelaksana Satgas PPKS,” jelas Dr. Norlaila.
Ia menguraikan, PPKS telah menjadi perhatian pemerintah saat ini, termasuk oleh Kementerian Agama.
“Dalam konteks tersebut, Forum PSGA memiliki tugas untuk memperkuat satgas agar benar-benar melaksanakan upayanya untuk PPKS,” sambung Dr. Norlaila.
Di pertemuan ini ditandatangani nota kesepahaman antara Ketua Forum PSGA PTKI Dr. Istiadah, M.Pd. bersama pimpinan Balai Diklat Keagamaan RI.
Pada kesempatan tersebut, para koordinator/kepala PSGA juga berdialog dengan Prof. Nahla Sabry El Seidy (Penasihat Grand Syaikh Al-Azhar dan Direktur Markaz Tathwir/Pusat Pengembangan Pelajar dan Mahasiswa Asing Al-Azhar). Ia sekaligus memberikan materi pada International Public Lecture Pascasarjana UIN Bandung, dengan tema “Women Leadership in Islam”.
Prof. Nahla turut memberikan dukungan kepada Forum PSGA untuk terus memperjuangkan keadilan gender, agar para perempuan dapat berperan luas dalam mengembangkan pendidikan bagi generasi penerus bangsa Indonesia.
Bersama Forum PSGA PTKI, ia juga mendeklarasikan pentingnya pemberdayaan dan peran perempuan dalam perkembangan generasi masa depan. Kemudian, Prof. Nahla menawarkan kerja sama dalam bentuk seminar, lokakarya, dan lain-lain, guna memperkuat fungsi dan peran PSGA di seluruh Indonesia.
“Langkah berikutnya setelah pertemuan ini, para pimpinan PSGA dapat membenahi dan memperkuat kelembagaan satuan tugas PPKS di kampus masing-masing,” sambung Dr. Norlaila.
Ia pun berharap komitmen serius ini, dapat mewujudkan kampus yang nyaman dan aman dari kekerasan seksual.
“Adanya pertemuan ini sesungguhnya sangat bagus untuk menyegarkan langkah-langkah PSGA di masing-masing kampus terhadap perannya yang fokus dalam kajian, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan gender, anak, disabilitas, dan kekerasan seksual,” pungkas Dr. Norlaila.
Penulis: PSGAD UIN Antasari Banjarmasin
Penyunting: Humas
