Tingkatkan Akreditasi, Mutu Layanan, dan Inovasi, UIN Antasari Siap Bersaing di Era Disrupsi
Banjarbaru (12/02/2019) – UIN Antasari Banjarmasin melaksanakan Rapat Kerja Penyusunan Anggaran UIN Antasari tahun 2019 selama 3 (tiga) bertempat di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Banjarbaru. Dalam sambutannya Drs.H. Saifi, M.Pd selaku Panitia Pelaksana Raker mengungkapkan bahwa Raker ini berfokus pada 3 (tiga) hal utama, yaitu: Peningkatan akreditasi, peningkatan mutu layanan dan inovasi.
Selanjutnya, Rektor UIN Antasari Banjarmasin Prof. Dr. H. Mujiburrahman, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada 2 hal penting yang menjadi fokus dan bahan pertimbangan utama dalam raker pada tahun 2019 ini. Pertama, 3 mantra atau 3 kata kunci yang sebelumnya disampaikan Menag Lukman Hakim Syaifuddin pada Raker Kementerian Agama yang diharapkan dijadikan perhatian serius bagi semua jajaran di Kementerian Agama, yaitu: moderasi beragama, kebersamaan umat dan integrasi data.
“Dunia saat ini penuh dengan ekstrimisme dalam berbagai sisi, ketika teknologi sudah digunakan untuk merusak alam, banyak spesies bumi yang punah, ketika agama menjadi radikal bahkan teroris. Ketika kesejahteraan hanya diukur dari tingkat konsumsi, semakin tinggi jumlah konsumsi, maka akan dianggap semakin sejahtera, yang secara tidak langsung akan mengarahkan orang pada sikap berlebih-lebihan”, ungkap Mujib.
Mantan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama itu menegaskan bahwa tugas perguruan tinggi adalah bagaimana agar sikap yang moderat (washatiyah) bisa ditanamkan kepada diri kita, anak-anak kita dan peserta-peserta didik kita. Tugas kita, utamanya UIN Antasari adalah bagaimana mengembangkan wawasan keislaman yang moderat. Bagaimana agar 4 pilar filosofi keilmuan UIN Antasari, yaitu integrasi ilmu-ilmu keislaman dan modern, integrasi islam dan kebangsaan, bebasis lokal dan berwawasan global bisa menyentuh seluruh program-program kerja di UIN Antasari, baik pembelajaran di kelas, di asrama dan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya.
Lebih lanjut Mujib juga menyampaikan pentingnya menjaga kebersamaan, untuk bisa saling menghargai satu sama lain, menunjukkan sikap toleransi dalam perbedaan, menjadi moderat dalam beragama di era dimana ujaran kebencian,hoaks, saling fitnah dan bullying terjadi dimana-mana, bahkan tokoh-tokoh agama dan bangsa pun tidak luput dari menjadi korban bullying dan fitnah itu. “UIN Antasari harus berperan aktif di masyarakat, menjadi teladan di masyarakat, baik secara langsung maupun melalui tulisan-tulisan, agar kehadiran UIN Antasari harus dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat dan bangsa ini”, pungkasnya.
Guru Besar Sosiologi Agama itu juga menyampaikan bahwa di era informasi hari ini sangat penting dilakukan pengintegrasian data. “Kita sebenarnya memiliki banyak data, namun sebagian besar masih tersebar di unit masing-masing, masih belum terkoneksi dengan baik antar satu sama lain. Untuk itu, bagaimana agar data-data yang dimiliki bisa terintegarasi harus dijadikan prioritas utama”, tegasnya.
Kedua, 3 kata kunci yang menjadi fokus sekaligus tema Raker UIN Antasari 2019, yaitu: peningkatan akreditasi, mutu layanan dan inovasi
“Akreditasi adalah nyawanya sebuah perguruan tinggi/program studi, sementara pelayanan adalah tugas utama bagi sebuah institusi publik dan inovasi adalah strategi agar kita bisa bertahan dan berkembang di era disrupsi hari ini”,ungkap Rektor.
Selanjutnya, Alumni Utrecht University itu juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2019 ini akan dilakukan re-akreditasi besar-besaran hampir semua program studi yang ada di UIN Antasari pada jenjang S1. “Kita akan berikan dukungan sepenuhnya kepada prodi-prodi untuk berusaha melakukan re-akreditas dan meningkatkan status akreditasi itu”,pungkasnya.
Selanjutnya, Rektor juga mengungkapkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh UIN Antasari harus diukur dari dua sisi, yaitu internal dan eksternal. “Yang menilai apakah pelayanan kita itu sudah baik atau belum, bukan hanya kita, namun orang-orang yang kita layani, bisa masyarakat, mahasiswa dan stakeholders.Ada dua kunci untuk bisa melayani dengan baik, yaitu integritas dan kompetensi. Untuk itu pada tahun 2019 ini kita akan memberikan perhatian lebih pada peningkatan kompetensi SDM-SDM kita, agar kualitas pelayanan juga akan semakin meningkat”, ungkapnya.
Terakhir Rektor menyampaikan bahwa pihaknya selaku pimpinan sangat mendukung semua unit untuk berinovasi menuju kemajuan. Pada tahun 2018 ia mengungkapkan ada beberapa terobosan baru yang sudah dilakukan misalnya program KKN Nusantara dan KKN Internasional, Antasari Awards 2018, peluncuran al-Qur’an dan Terjemahnya dalam Bahasa Banjar versi elektronik, Sistem Informasi Akademik dan Kemahasiswaan yang sudah online dan terintegrasi dan sebagainya. “Silahkan berinovasi, saya percaya ada banyak ide-ide segar, ada banyak ide-ide kreatif, silahkan dirumuskan dan dilaksanakan”, tegasnya.
(rdh/humas)
