Ikuti Pemondokan, Yusril Kini Terbiasa 2 Kali Khatam dalam Sebulan
BANJARMASIN – Banyak amalan baik yang diajarkan selama pemondokan. Di antaranya rutin membaca Al-Qur’an. Bahkan selama dua bulan mengikuti program Ma’had Al-Jami’ah, Yusril Ilham Muchtar kini terbiasa khatam dua kali dalam sebulan.
Ia masuk dari salah satu 440 mahasantri/wati yang lulus program ma’had tahap 3 tahun akademik 2023/2024. Bersama teman-temannya, Yusril menghadiri acara penutupan, di Masjid Abdurrahman Ismail, Kampus 1, Sabtu (22/06).
Salawat berkumandang, suara mereka pun menggema hingga keluar masjid, menandakan semangat dan keceriaan, menikmati perjuangan 2 bulan menjalani program pembinaan siang malam.
“Menurut saya adanya pemondokan ini sangat membantu, sangat berguna untuk mahasiswa yang dari SMA belum bisa mengenal agama lebih dalam,” tegas Yusril kepada Humas.
Para mahasantri pun kini telah hafal wirid usai salat lima waktu, dibiasakan salat malam, hingga menuntaskan kajian kitab Khuluquna karya Al-Habib Umar bin Hafidz.
“Di sini kalian diajarkan disiplin, disiplin bangun tidur, disiplin memulai tidur. Jangan anggap enteng hal ini, karena jika kalian lalai, kegiatan dunia akhirat kalian akan gagal, dan jangan harap bisa sukses kalau tidak bisa mengatur waktu, termasuk menunaikan salat 5 waktu,” pesan Kepala Ma’had Al-Jami’ah Dr. Hairul Hudaya, M.Ag. saat menyampaikan laporan.
Semua pendidikan ini diberikan UIN Antasari, agar para mahasiswa terbentuk karakter terbaiknya, karena akan sangat memudahkan ketika mendapat pekerjaan.
Apalagi selama berkuliah, para mahasiswa juga menjalani program pendampingan masa depan, dengan menentukan langkah terukur dalam meraih cita-cita.
“Hal-hal itu diprogramkan agar para mahasantri/wati memiliki bekal penting, yakni memiliki mental yang kuat, kepribadian yang baik, kemudian karakter yang Islami,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan Dr. Hj. Nida Mufidah, M.Pd., saat mewakili Rektor Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A. menutup program pemondokan tahap 3.
Di kesempatan ini, Ma’had Al-Jami’ah juga membuka peluang para mahasantri/wati yang lulus, untuk bergabung menjadi musyrif/musyrifah, yang bisa menikmati fasilitas asrama sampai 2 tahun.
(Humas)
